Pemain Persija: Jika Jakarta Lockdown, Situasi Bisa Tambah Parah

Senin, 30 Maret 2020 | 19:11 WIB
Pemain Persija: Jika Jakarta Lockdown, Situasi Bisa Tambah Parah
Otavio Dutra ikut latihan perdana bersama dengan tim Persija di Lapangan PS AU, Halim Perdanakusuma, Rabu (29/1/2020). (Dok. Persija).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah korban virus corona di Indonesia terus melonjak. Senin (30/3/2020), tercatat sudah 1.414 orang dinyatakan positif terjangkit virus yang disebut COVID-19 itu. Sementara jumlah korban meninggal mencapai 122 orang dan 75 di antaranya dinyatakan sembuh.

Dari jumlah total, sebagian besar kasus terjadi di Jakarta. Meningat meningkatnya jumlah orang yang tertular setiap harinya, maka lockdown atau karantina wilayah pun mulai dipertimbangkan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun sudah bersurat kepada Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan karantina wilayah. Sementara dari unsur kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya, menyatakan sudah menyiapkan skema keamanan khusus jika pemerintah memutuskan untuk menerapkan lockdown di DKI Jakarta.

Menanggapi situasi saat ini, bek Persija Jakarta Otavio Dutra berpendapat lockdown harus dipikirkan masak-masak.

Baca Juga: Update Corona 30 Maret 2020 di Jogja: 41 Pasien Negatif, Positif Tak Tambah

Eks pemain pemain Persebaya Surabaya itu tidak ingin kebijakan tersebut pada akhirnya akan memperparah situasi. Dikarenakan masyarakat tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Pemain Persija Otavio Dutra saat memberikan keterangan kepada media usai latihan di Lapangan PS AU, Halim Perdanakusuma, Senin (9/3/2020). [Suara.com/Adie Prasetyo]
Pemain Persija Otavio Dutra saat memberikan keterangan kepada media usai latihan di Lapangan PS AU, Halim Perdanakusuma, Senin (9/3/2020). [Suara.com/Adie Prasetyo]

"Menurut saya seandainya memang ada lockdown, situasi bisa tambah parah lagi, kenapa? karena kasihan yang punya keluarga di Jakarta, tapi tempat kerja mereka di luar Jakarta dan sebaliknya, pasti ada tanda tanya, ya situasinya bagaimana karena harus tinggal di rumah sama keluarga di Jakarta," kata Dutra kepada suara.com, Senin (30/3/2020).

"Kalau tidak pergi untuk kerja bisa hilang penghasilan. Mereka harus pergi kerja supaya keluarga bisa makan di rumah," jelasnya.

Pemain kelahiran Brasil yang sudah menjadi WNI itu menyebut karantina wilayah harus dipertimbangkan. Paling tidak mencari solusi bagi para pekerja yang penghasilannya harian.

"Kita tidak tahu juga berapa lama harus tinggal jauh dari keluarga sampai situasi ini balik normal. Apalagi ada yang punya keluarga di Jakarta, ada keluarga di kota lain, ada orang tua juga yang tinggal jauh, jadi situasi itu sangat sangat sulit," pungkasnya.

Baca Juga: Sedih Kompetisi Ditunda, Sandi Sute Enggan Komentar Soal Pemotongan Gaji

Petugas saat melakukan pemeriksaan rapid test terhadap warga di Jakarta. (Keterangan Foto: Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta).
Petugas saat melakukan pemeriksaan rapid test terhadap warga di Jakarta. (Keterangan Foto: Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta).

Sebagai informasi tambahan, Dutra kini menetap di Jakarta meski sedang tidak ada kompetisi. Sebagaimana diketahui, PSSI menunda kompetisi hingga 29 Mei mendatang menyusul penyebaran virus corona yang tak juga mereda.

Bahkan, PSSI akan menghentikan total kompetisi, jika pemerintah memperpanjang status darurat COVID-19 lebih dari tanggal 29 Mei 2020.

Rencana lokcdown di Jakarta bukan tanpa alasan. Sebab, Jakarta menjadi penyumbang pasien terbanyak virus corona.

Berdasar data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diterima Suara.com, Senin (30/3/2020) sore ini, setidaknya ada 698 kasus positif di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI