Suara.com - Liverpool yang berstatus juara UEFA Champions League (UCL) alias Liga Champions, pada edisi musim ini disingkirkan raksasa Spanyol, Atletico Madrid di babak 16 besar pada 12 Maret 2020 lalu.
Terkait hal ini, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp pun menyampaikan alibi alias dalih terbarunya.
Klopp mengakui bahwa kebingungan dan rasa khawatir seputar pandemi Virus Corona telah memengaruhi persiapan timnya sehingga akhirnya bisa dipecundangi Atletico dengan agregat 2-4.
Pertandingan leg kedua yang dimenangi Atletico dengan skor 3-2 di kandang Liverpool, Anfield sendiri menjadi laga besar terakhir di Inggris, sebelum akhirnya kompetisi domestik maupun Eropa musim 2019/2020 disetop imbas pandemi global Virus Corona.
Baca Juga: Duh! Baru Dibeli Akhir Bulan Lalu, Barcelona Siap Buang Braithwaite
Berbicara di laman resmi Liverpool, Klopp mengakui bahwa kekhawatiran terkait Virus Corona telah memengaruhi pikirannya dan juga para penggawa The Reds menjelang pertandingan sulit kontra Atletico.
"Ini terjadi dua pekan lalu, tetapi rasanya seperti sudah lama sekali ketika kami bermain melawan Atletico," buka Klopp seperti dilansir Tribal Football.
"Saya ingat bahwa kita semua tahu tentang situasi dengan Virus Corona di seluruh dunia, tetapi kita masih 'bermain' karena saat itu kita tidak benar-benar memikirkannya di Inggris," sambung pelatih berusia 52 tahun itu.
"Namun, pada awal pekan sebelum laga leg kedua lawan Atletico, pada Senin pagi saya bangun dan mendengar tentang situasi di Madrid, bahwa mereka akan menutup sekolah dan universitas mulai Rabu. Jadi sungguh aneh mempersiapkan pertandingan itu, jujur saja," celotehnya.
"Kami akhirnya disingkirkan Atletico, tapi sejujurnya kami seperti sedikit terpengaruh soal situasi Virus Corona ini, saya bersama para pemain. Saya pikir ini juga jadi faktor tersingkirnya kami," kilah Klopp.
Baca Juga: CEO Atletico Madrid Pastikan Gaji Pemain Dipotong Imbas Pandemi Corona
"Saya pribadi biasanya tidak mudah teralihkan dengan hal-hal di sekitar saya. Saya dapat membangun penghalang ketika saya mempersiapkan pertandingan, tetapi pada saat itu sangat sulit. Demikian pula dengan para pemain," pungkas pelatih berusia 52 tahun itu.