Suara.com - Status Liga 1 2020 kini berubah menjadi force majeure akibat wabah virus corona. Hal tersebut terjadi usai PSSI mengeluarkan keputusan yang tertuang dalam surat nomor SKEP/48/III/2020 yang menyatakab bahwa kompetisi bisa dilanjutkan setelah tanggal 1 Juli jika kondisi sudah memungkinkan.
Terkait situasi tersebut, manajemen Persebaya Surabaya pun mengambil sikap. Mereka sangat mendukung keputusan dari PSSI demi kebaikan dan keselamatan bersama.
''Persebaya akan mematuhi keputusan PSSI. Ini situasi yang tidak diinginkan semua stake holder sepak bola di Indonesia, baik klub, pemain, pelatih, dan official. Semua pihak harus memahami dan menerima,'' ujar manajer Persebaya, Candra Wahyudi, dikutip dari laman resmi klub.
Sementara itu, situasi ini praktis membuat libur skuat Persebaya makin panjang. Namun pelatih Aji Santoso bersama seluruh stafnya masih memantau situasi terbaru.
Baca Juga: Persita Tangerang Dukung Penuh Liga 1 2020 Force Majeure
''Untuk saat ini, libur di perpanjang per minggu sambil kami memantau situasinya,'' ujar Aji Santoso.
Kemudian untuk menjaga kebugaran para pemainnya, Aji memberikan PR pada anak asuhnya. Makan Konate cs diwajibkan mengirim video latihan.
''Para pemain tetap saya kasih tugas untuk melakukan individual training. Nantinya pemain wajib mengirimkan video latihan tersebut kepada kami,'' kata pelatih 49 tahun itu.
Aji pun memastikan bahwa seluruh pemainnya dalam kondisi aman. Saat ini, pemainnya sudah berada di rumah masing masing, sedangkan sejumlah pemain asing juga siap-siap kembali ke negara asalnya.
Baca Juga: Keputusan Force Majeure Kompetisi adalah Saran dari Klub Liga 1 dan Liga 2