Suara.com - Wawan Hendrawan dalam beberapa musim terakhir selalu menjadi andalan Bali United di bawah mistar gawang. Namun siapa sangka, perjalanan berliku sempat ditempuh kiper berjuluk Spiderwan itu untuk bisa menjadi seperti sekarang.
Melansir dari laman resmi klub, Wawan mengaku kariernya di Bali United bermula pada 2017. Tanpa segan ia pun menyebut nama pelatih asal Austria, Hans-Peter Schaller sebagai sosok yang memiliki andil kesuksesan dirinya bersama skuad Serdadu Tridatu sampai saat ini.
''Tahun 2017 lalu saya sempat dihubungi Coach Hans-Peter Schaller setelah kontrak saya selesai di Borneo FC di Piala Presiden. Jujur saya sempat bertanya kepada beliau apakah penjaga gawang menjadi posisi yang sangat dibutuhkan Bali United saat itu, dan jawabannya tidak,'' ungkap Wawan.
''Memang saat itu Bali United sudah ada Kadek (Made) Wardana, Alfonsius Kelvan, Diky Indriyana dan Putu Pager. Tapi waktu itu Diky harus ke Timnas dan Coach Peter mengatakan butuh satu kiper lagi untuk melengkapi kuota,'' imbuhnya.
Baca Juga: Mulia Banget, Begini Aksi Gelandang Bali United Perangi Virus Corona
'''Hal tersebut membuat saya menerima karena beliau sudah pernah bekerjasama dengan saya di Persiba Balikpapan dan pastinya akan memudahkan adaptasi saya,'' tandas Wawan.
Dan benar, Wawan kini menjadi salah satu kiper terbaik di Indonesia. Terbukti, kiprahnya di dunia sepak bola dipercaya Timnas Indonesia untuk tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, Wawan tak bisa mengingkari bahwa ia telah memasuki usia senja sebagai pesepak bola. Pemain 37 tahun itu pun belum memikirkan kapan akan pensiun.
''Saya rasa usia bukan jadi ukuran mutlak untuk pemain sepak bola. Contoh ada Buffon yang usianya sudah 42 tahun tapi tetap bisa konsisten bermain,'' kata Wawan.
''Di Indonesia juga ada Christian Gonzales yang sekarang sudah 40 tahun lebih. Jadi saya pribadi belum tahu sampai umur berapa saya akan bermain sepak bola," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Perpanjang Libur, Bali United Terapkan Protokol Pencegahan Corona ke Pemain
"Justru menurut saya pribadi, kita akan lebih tenang dan menguasai emosi ketika di lapangan. Itu yang paling penting dari seorang penjaga gawang menurut saya. Kalau secara fisik juga menurut saya penjaga gawang tidak seperti pemain di posisi yang lain,'' pungkas pemain kelahiran Brebes itu.