Suara.com - Maracana, stadion keramat dan bersejarah Brasil yang terletak di Rio de Janeiro, disulap pemerintah menjadi rumah sakit darurat untuk menangani pasien-pasien yang sudah positif terjangkit COVID-19.
Meningkatnya kasus temuan COVID-19 di Brasil yang melampaui angka 2.900 orang pada Kamis (26/3/2020) waktu setempat, membuat pemerintah meminta komplek berbagai arena olahraga untuk dialihfungsikan menjadi rumah sakit darurat.
Kendati sudah dialihfungsikan pemerintah Rio de Janeiro belum memutuskan berapa banyak daya tampung Stadion Maracana selama masa menjadi rumah sakit darurat.
Otoritas yang sama masih belum memutuskan pula apakah fasilitas rumah sakit darurat bakal dibangun di atas lapangan hijau atau lokasi lain dalam kompleks Maracana, yang meliputi stadion atletik dan gedung akuatik.
Baca Juga: Perangi Virus Corona, Madrid Sulap Santiago Bernabeu Jadi Gudang Alat Medis
Secara keseluruhan Rio de Janeiro berupaya membangun sedikitnya enam rumah sakit darurat selama memerangi pandemi COVID-19.
Dilansir Antara dari Reuters, Jumat (27/3/2020), sedikitnya 78 orang di Brasil meninggal karena virus corona, tetapi presiden mereka Jair Bolsonaro tak berhenti meremehkan ancaman pandemi global yang disebutnya cuma "flu biasa" itu.
Di tingkat provinsi, sejumlah gubernur di Brasil telah menerapkan karantina wilayah sembari meningkatkan daya tampung fasilitas kesehatan, kendati Bolsonaro terus melancarkan kritik bahwa sikap itu berlebihan dan menghambat roda ekonomi di sana.
Maracana jadi stadion sepak bola ketiga yang dikonversi menjadi rumah sakit darurat setelah Stadion Pacaembu di Sao Paulo dan Stadion Mane Garrincha di Brasilia.
Federasi sepak bola Brasil (CBF) saat ini menangguhkan seluruh aktivitas olahraga kulit bundar itu menyusul munculnya kasus COVID-19 di sana.
Baca Juga: Korban Virus Corona di Spanyol Melonjak, Lionel Messi Cs Tolak Potong Gaji
Maracana merupakan stadion yang menjadi saksi partai final Piala Dunia 2014 serta panggung upacara pembukaan-penutupan Olimpiade 2016.