Wali Kota Bergamo: Laga Liga Champions di San Siro Bak Bom Biologis!

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 25 Maret 2020 | 20:50 WIB
Wali Kota Bergamo: Laga Liga Champions di San Siro Bak Bom Biologis!
Kiper Atalanta Pierluigi Gollini (R) menangkis satu tembakan selama pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Atalanta melawan Valencia di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Kamis (20/2). dini hari WIB. [Miguel MEDINA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali kota Bergamo, Giorgio Gori menegaskan jika pertandingan Liga Champions antara Atalanta vs Valencia memainkan peran vital dalam penyebaran virus corona di Italia. Bahkan, Gori menyebut laga tersebut sebagai bom biologis yang kini menyisakan kepedihan dan pilu bagi rakyat Italia.

Sebagaimana diketahui, pertandingan tersebut di gelar di San Siro, Milan, pada 20 Februari. Tercatat lebih dari 40.000 suporter Atalanta, menyaksikan langsung tim kesayangan mereka membantai Valencia dengan skor 4-1.

"Saat itu kita tidak tahu apa yang tengah terjadi. Pasien pertama di Italia diumumkan pada 23 Februari," kata Gori dikutip Marca, Rabu (25/3/2020).

"Virus ternyata sudah beredar di San Siro. Bak bom biologis, 40.000 suporter yang menyaksikan pertandingan pun terinfeksi," sambungnya.

Baca Juga: Italia Frustrasi Perangi Pandemi COVID-19, Ferrero: Serie A Sudah Berakhir

"Tidak ada yang menyadari hal itu. Banyak kontak terjadi di antara para suporter malam itu. Virus pun dengan mudah menjangkit."

Penampakan sejumlah peti jenazah korban virus corona di Gereja Serina, dekat Bergamo, wilayah bagian utara Italia. (Foto: AFP)
Penampakan sejumlah peti jenazah korban virus corona di Gereja Serina, dekat Bergamo, wilayah bagian utara Italia. (Foto: AFP)

Pernyataan Gori membenarkan klaim yang sebelumnya disampaikan oleh kapten Atalanta Alejandro Gomez. Selasa (24/3/2020), Gomez menyebut jika pertandingan Liga Champions antara Atalanta vs Valencia sebagai biang keladi penyebaran virus corona-COVID-19 di Bergamo.

"Awalnya banyak misinformasi, dan saya akui kami semua menanggapinya dengan enteng," aku Gomez.

"Kami pikir itu hanya flu biasa, dan kami terus menjalani kehidupan kami secara normal," sambungnya dalam wawancara dengan Ole.

"Ketika korban mulai berjatuhan, kami mulai ketakutan. Seseorang di San Siro terjangkit (virus corona). Kemudian kami hanya menunggu apakah kami juga terjangkit," bebernya.

Baca Juga: Biang Keladi Penyebaran Virus Corona di Bergamo Ternyata Liga Champions

"Saya pikir apa yang terjadi di Bergamo saat ini berhubungan dengan pertandingan Liga Champions di San Siro."

Pengurus jenazah membawa peti mati warga yang meninggal karena virus Corona di pemakaman Grassobbio, Lombardia, Italia, Selasa (24/3). [Piero CRUCIATTI / AFP]
Pengurus jenazah membawa peti mati warga yang meninggal karena virus Corona di pemakaman Grassobbio, Lombardia, Italia, Selasa (24/3). [Piero CRUCIATTI / AFP]

Bergamo, kota yang terletak di Provinsi Lombardia, Timur Laut Italia, disebut-sebut sebagai pusat pandemi COVID-19 di Italia. Di bagian utara Lombardia, tercatat lebih dari 3.100 orang meninggal dunia dari 25.000 lebih pasien positif corona.

Di Bergamo, saat ini tercatat ada 134 dokter dari total 600 dokter atau 22 persennya, jatuh sakit atau dikarantina. Tiga dokter di antaranya meregang nyawa akibat wabah Corona tersebut.

Sementara di Italia, sudah lebih dari 6.000 orang meninggal dunia akibat Virus Corona, dengan 63.927 kasus terkonfirmasi yang merupakan paling buruk di Eropa.

Kompetisi Liga Italia Serie A musim 2019/2020 sendiri sudah dihentikan sementara sejak 9 Maret 2020 lalu.

Ketika dihentikan, Serie A baru menggulirkan 26 pertandingan dengan Juventus sebagai pemuncak klasemen sementara. Juventus mengantongi 63 poin, unggul satu poin dari Lazio yang berada di posisi kedua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI