"Saya kira banyak misinformasi sejak awal dan kami semua menganggap enteng hal ini. Kami kira itu cuma flu biasa, virus yang biasa muncul pada musim dingin. Jadi, kita tetap menjalankan kehidupan sebagaimana biasa," sesal Gomez.
"Suatu hari, militer datang membawa peti-peti jenazah dan mengkremasi jenazah-jenazah itu di suatu tempat, karena memang sudah tidak ada lagi ruang untuk menguburkan di Bergamo ini. Luar biasa sekali. Setiap pagi saya bangun menonton berita, selalu saja beritanya buruk," keluh pemain berusia 32 tahun itu.