Suara.com - Luka Jovic baru-baru ini menjadi sorotan publik usai kabur dari isolasi di kampung halamannya, Serbia. Alhasil, penyerang Real Madrid itu kena semprot Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabi.
Menanggapi situasinya tersebut, Jovic pun mengakui salah. Ia pun meminta maaf dan melakukan dukungan sepenuhnya soal penanganan virus corona di Serbia.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Jovic menjelaskan panjang lebar soal situasinya saat itu. Pemain 22 tahun itu juga berjanji tak akan mengulangi tindakan konyol tersebut.
''Melihat situasi di dunia dan negara kita itu sangat sulit. Seperti sudah terjadi selama beberapa waktu, saya harus bicara untuk semuanya ini,'' jelas Jovic.
Baca Juga: Raiola Klaim Boyong Superstar ke Real Madrid pada Musim Panas, Paul Pogba?
''Pertama, saya sangat menyesal jadi pembicaraan utama beberapa hari ini dan saya minta maaf karena terus-terusan dibahas. Saya mendukung siapa saja yang melawan krisis ini, yaitu dokter dan semua yang bekerja di bidang kesehatan," tuturnya.
''Di Madrid, saya negatif Covid-19. Jadi saya memutuskan untuk ke Serbia, untuk membantu dan mendukung orang-orang kami dan juga lebih dekat dengan keluarga saya, dengan izin klub. Sesampainya di Serbia, saya dites dan hasilnya negatif," imbuhnya.
''Saya sangat menyesal karena beberapa orang tidak menjalankan tugasnya dengan profesional dan tak memberi saya instruksi jelas soal bagaimana saya harus bertindak dalam isolasi," ungkapnya.
''Di Spanyol, diizinkan keluar ke supermarket atau apotek, sesuatu yang tak terjadi di sini. Saya harap kita bisa melewati ini bersama-sama. Dukungan saya, Serbia, kita akan melewati ini bersama-sama,'' tandas Jovic.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jovic kabur dari masa isolasi, dan parahnya terlihat berpesta di Kota Belgrade pasca kembali ke Serbia baru-baru ini dari Madrid, Spanyol. Jovic disebut merayakan ulang tahun sang pacar.
Baca Juga: Abaikan Instruksi Isolasi Mandiri, Striker Real Madrid Dikecam PM Serbia