Suara.com - Presiden Lyon Jean Michel Aulas mengonfirmasi klubnya akan kehilangan sekitar 2 juta euro, atau sekitar Rp 32,5 miliar per pertandingan terkait keputusan Pemerintah Prancis yang menyatakan bahwa pertandingan Ligue 1 akan dilakukan secara tertutup atau maksimal hanya disaksikan 1.000 penonton hingga 5 April 2020.
Keputusan tersebut diambil karena Pemerintah Prancis sedang memerangi wabah COVID-19.
Namun, dikutip Antara dari getfootballnews.com, Rabu (11/3/2020), putusan tersebut diganti dengan keputusan LFP yang menetapkan aturan bahwa seluruh pertandingan Ligue 1 dan Ligue 2 akan dimainkan secara tertutup tanpa suporter sampai 15 April.
Pejabat setempat memutuskan bahwa pertandingan antara Lyon versus Reims harus dimainkan secara tertutup, meski ini menjadi pukulan finansial.
Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Pemain Persib Bandung Dilarang Selfie Bareng Fans
Untuk satu kali pertandingan kandang di Ligue 1, Lyon bisa meraup pendapatan sebesar 2 juta euro dari penjualan tiket.
Meski demikian, telah dihitung dengan jumlah pertandingan kandang pada musim ini, baik untuk tim laki-laki maupun tim perempuan pertama, Lyon rugi besar.
Diperkirakan, dari penjualan tiket klub merugi sebesar 20 juta euro, jika larangan bertanding tanpa penonton berlaku hingga akhir musim 2019-2020.