Suara.com - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) melakukan pertemuan dengan PSSI hari ini, Selasa (10/3/2020). Pertemuan ini membahas segala macam, khususnya terkait kesejahteraan pesepakbola Tanah Air.
Selain dengan APPI, pertemuan juga dihadiri oleh Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) yang berlangsung di kantor PSSI di Jakarta.
Mereka semua bertemu langsung dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan yang didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri.
Adapun APPI diwakili oleh Ponaryo Astaman, Firman Utina, Mohamad Hardika Aji, Jannes Silitonga, serta tiga anggota Komite Eksekutif APPI Bima Sakti, Ruben Sanadi, dan Riyandi Ramadhana.
Baca Juga: Tampik Rumor Kepindahan, Giroud: Saya Bahagia di Chelsea
Pada pertemuan ini, Ponaryo menyampaikan beberapa hal, di antaranya terbentuknya National Dispute Resolution Chamber (NDRC), atau badan penyelesaian sengketa nasional untuk mempermudah dan mempercepat pemain memperoleh keadilan di kasus yang berkaitan dengan persepakbolaan.
"Sekarang tantangannya bagaimana keputusan NDRC dapat diimplementasikan di tingkat klub," kata Ponaryo dalam keterangan resminya, Rabu (11/3/2020).
Ponaryo dan Firman juga mengangkat hal-hal terkait perlindungan pesepakbola Indonesia, seperti masih adanya keterlambatan dan tunggakan gaji pemain. Ya, terutama di klub-klub Liga 2 2020 yang direncanakan mulai berputar akhir pekan ini.
Selain itu, APPI juga memperjuangkan pengampunan pada dua pemain yang mendapatkan hukuman seumur hidup dari PSSI.
Kedua pemain tersebut adalah eks pemain PSIS Semarang, Fadli Manna terkait gol bunuh diri pada insiden sepakbola gajah 2014 lalu, serta mantan pemain PSMP Mojokerto Krisna Adi yang sengaja tidak mencetak gol saat mengeksekusi penalti di Liga 2 2018.
Baca Juga: PSM Sering dapat Kartu Merah, Bojan Hodak Mengaku Sudah Wanti-wanti Pemain
"Saya harus cek dulu, bagaimana kondisi mereka saat melakukan perbuatan yang mencoreng wajah sepakbola kita itu. Apakah memang sengaja dan mendapatkan imbalan, atau berada dalam tekanan," demikian respons darI Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Iriawan mempersilakan APPI bersama para pemain membawa bukti baru kasus ini kepada bidang yudisial PSSI.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu pun berjanji bakal memberikan jalan jika memang terbukti tidak sepenuhnya bersalah.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto mengapresiasi langkah APPI membela dan mewujudkan kesejahteraan para pemain. Menurutnya, ini memang sudah menjadi tugas APPI.
"Itu memang menjadi tujuan APPI, memperjuangkan para pemain yang menjadi anggotanya. Sementara tujuan PSSI adalah memprofesionalkan klub-klub anggotanya," tukas Iwan Budianto.