Suara.com - Bhayangkara FC menjadi salah satu tim yang mendapat sorotan pada musim ini. Bagaimana tidak, The Guardian --julukan Bhayangkara FC-- kini dihuni oleh pemain-pemain bintang bahkan sampai dijuluki Los Galacticos.
Seperti diketahui, pada bursa transfer jelang Liga 1 2020, sejumlah pemain berkelas didatangkan oleh tim milik Polri ini.
Sebut saja Ezechiel N'Douassel, Renan Silva, Andik Vermansah, Ruben Sanadi, hingga Saddil Ramdani.
Belum lagi pemain-pemain lama yang sudah menjadi langganan timnas, seperti Nurhidayat, Sani Rizki Fauzi, dan T.M Ichsan.
Baca Juga: Jumpa Tim Promosi di Pekan Pembuka, Bhayangkara FC Enggan Anggap Remeh
Tak ayal, Bhayangkara FC pun kini disebut klub bertabur bintang dan merupakan Los Galacticos-nya Liga 1 2020.
Terkait hal ini, pelatih kepala Bhayangkara FC, Paul Munster rupanya merasa terganggu. Juru taktik asal Irlandia Utara itu malah kesal timnya disebut-sebut bertabur bintang.
Baginya, Bhayangkara FC adalah sebuah kesatuan, tim yang mengandalkan kolektivitas dan bukan individual.
"Saya lelah soal orang-orang bilang tim kita tim bintang. Tidak ada pemain bintang di sini, kita tidak punya pemain bintang, di sini adalah tentang tim. Itu yang paling terpenting," ketus Paul Munster.
"Saya tidak tahu dari mana label itu datang kepada Bhayangkara FC, kami tidak merasa terasosiasi dengan label itu," ia menambahkan.
Baca Juga: Juventus Tumpul di Markas Lyon, Sarri: Saya Sendiri Juga Bingung
Mantan pelatih Timnas Vanuatu itu pun meyakini jika banyak tim yang lebih layak memegang julukan tim bertabur bintang.