Suara.com - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memastikan pertandingan kandang terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia melawan Uni Emirat Arab (UEA) berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada 31 Maret mendatang.
Alasan pemilihan Bali sebagai venue ini terkait hukuman FIFA untuk pertandingan melawan UEA tanpa penonton. Iriawan berharap FIFA bisa mempertimbangkannya lagi karena Bali lebih aman.
"Di Bali. Ada permintaan dari mereka (UEA) main di Bali. Mudah-mudahan karena di Bali, FIFA mengizinkan dengan penonton," kata Iriawan di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Sebelumnya, FIFA memang telah menjatuhi sanksi kepada Indonesia untuk menggelar pertandingan kandang tanpa penonton. Hal ini buntut dari aksi kericuhan suporter di laga timnas Indonesia vs Malaysia.
Baca Juga: PSSI Beberkan Program Timnas Indonesia U-20, TC Bakal Dilakukan di Eropa
Iriawan mengaku sudah mengajukan banding terkait masalah ini. Namun, banding yang dilakukan PSSI ditolak oleh FIFA.
"Kita sudah ajukan banding tapi ditolak. Saya mohon untuk suporter melihat sanksi ini berimbas kepada PSSI," tambahnya.
"Kalau denda insya Allah bisa dibayar cicil. Tapi, kalo tanpa penonton ini, kan sayang. Timnas butuh dukungan suporter," pungkasnya.
Sebelum melawan UEA, timnas Indonesia lebih dahulu bakal bertandang ke Thailand pada 26 Maret 2020 mendatang.
Baca Juga: Datangi Menpora, Ketum PSSI Pastikan Belum Ada Venue Piala Dunia yang Fix