Suara.com - Pelatih Juventus, Maurizio Sarri pede alias percaya diri pekerjaannya sebagai pelatih Bianconeri masih aman meski tim masih angin-anginan musim ini. Pelatih kawakan berusia 61 tahun itu tak khawatir dipecat.
Terkini, Juventus hanya bisa bermain imbang 1-1 bahkan nyaris kalah melawan 10 pemain AC Milan di leg pertama semifinal Coppa Italia 2019/2020.
Penalti Cristiano Ronaldo di injury time menyelamatkan Juventus dari kekalahan di San Siro, Milan, Jumat (14/2/2020) dini hari WIB.
Hasil seri itu pun memperpanjang tren minor Juventus, usai akhir pekan lalu menelan kekalahan mengejutkan 1-2 dari Hellas Verona di laga lanjutan Liga Italia, yang membuat Inter Milan kembali merebut puncak klasemen sementara.
Baca Juga: Resmi Gabung Chelsea, Hakim Ziyech Akhirnya Buka Suara
Penampilan Juventus pada dua laga terakhir mereka itu jelas amat mengkhawatirkan. Bianconeri pun baru sekali menang dalam empat laga pamungkas mereka di semua kompetisi.
Sarri sendiri rupanya tak risau dengan munculnya rumor pemecatan dirinya dalam beberapa waktu terakhir, serta isu kembalinya Massimiliano Allegri ke kursi kepelatihan Juventus.
Selain Allegri, manajemen Juventus juga kabarnya sangat meminati servis manajer Manchester City, Pep Guardiola dan berencana mendaulat pelatih asal Spanyol tersebut sebagai allenatore klub pada musim 2020/2021 mendatang.
"Soal pemecatan saya tidak khawatir, satu-satunya kekhawatiran dalam hidup adalah kesehatan Anda. Tampaknya ini adalah fase normal yang harus dilalui, grafik performa tim tidak selalu menanjak. Saya pikir itu hal wajar, yang terpenting adalah pencapaian di akhir musim nanti," celoteh Sarri kepada Rai Sport.
"Ini adalah olahraga dan sangat tergantung pada kondisi fisik dan psikologis dari begitu banyak pemain. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi hasil pertandingan," kilah eks pelatih Napoli dan Chelsea itu.
Baca Juga: Hasil Coppa Italia: Gol Penalti Ronaldo Batalkan Kemenangan AC Milan
"Perkembangan kami sedikit tersendat dalam tiga pekan terakhir, kami kebobolan gol-gol yang sebenarnya bisa dihindari. Tapi, jumlah kebobolan kami hanya kalah tiga gol dari pertahanan terbaik di Serie A (Inter Milan dan Lazio), jadi itu bukan masalah yang terlalu besar," papar Sarri.