Suara.com - Manajemen Borneo FC membantah perekrutan gelandang bertahan asal Tajikistan, Nuriddin Davronov, dilakukan karena klub berjuluk Pesut Etam tersebut panik jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2020.
"Saya pikir bukan (langkah panik). Sebab di setiap pengambilan keputusan ada diskusi dulu dengan tim pelatih dan manajemen. Lalu kami putuskan untuk mengambil dia," ujar asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin seperti dilansir pada laman resmi klub di Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Kehadiran Nuriddin ke Borneo FC menjadi perbincangan banyak pihak. Pasalnya Borneo FC telah memiliki satu pemain Asia, yakni Javlon Guseynov asal Uzbekistan.
Berbeda dengan tim kebanyakan, rata-rata kontestan lainnya lebih memilih memaksimalkan ketentuan tiga non-Asia dan satu Asia. Sementara Borneo justru mengambil langkah berbeda.
Baca Juga: Borneo FC Buru Kiper Berpengalaman Setelah Batal Boyong Dwi Kuswanto
Menurut Ahmad, keputusan merekrut Nuriddin dipastikan langkah tepat yang bermuara pada kebutuhan dan strategi tim pelatih jelang bergulirnya Liga 1 2020 pada 29 Februari mendatang.
"Secara prinsip, perekrutan Nuriddin sesuai dengan kebutuhan dan merupakan hasil kesepakatan. Yang terpenting adalah perekrutannya sesuai dengan kebutuhan tim," kata Ahmad seperti dikutip Antara.
Sosok Nuriddin bukanlah nama baru dalam kancah persepakbolaan Indonesia. Pada musim 2018, pemain berusia 29 tahun itu merumput bersama Madura United.
Kini, kehadirannya telah melengkapi slot pemain asing Pesut Etam setelah sebelumnya resmi mengikat Fransisco Torres, Diogo Campos, dan Javlon Guseynov.
Baca Juga: Borneo FC Resmi Boyong Diogo Campos