Suara.com - Manajer Manchester City, Pep Guardiola rupanya menyadari jika dirinya bisa saja dipecat dalam waktu dekat, meski sejatinya sukses memberikan kesuksesan besar untuk klub di kancah domestik dalam dua musim terakhir.
Di musim 2019/2020 ini, Guardiola memang mulai disorot. Meski sukses lolos ke final Piala Liga Inggris dan masih terus melaju di Piala FA, Man City keteteran dalam persaingan gelar juara Liga Inggris dengan Liverpool.
Hingga pekan ke-25, The Citizens tercecer di peringkat kedua dengan gap mencapai 22 poin dari Liverpool yang begitu nyaman bertengger di puncak klasemen.
Selain itu, Guardiola juga selalu gagal membawa Man City kampiun Liga Champions semenjak ia menukangi tim pada 2016 lalu, yang mana hal tersebut memang merupakan raihan yang amat diidam-idamkan bos klub, Sheikh Mansour.
Baca Juga: Demi Pep Guardiola, Juventus Siap Depak Maurizio Sarri
Karena itu, pelatih berusia 49 tahun tersebut pun yakin laga babak 16 besar Liga Champions 2019/2020 kontra raksasa Spanyol, Real Madrid akan sangat krusial bagi dirinya.
Guardiola percaya andai Man City disingkirkan Real Madrid, dirinya bisa saja didepak
"Saya ingin menjadi juara Liga Champions, tentu saja bersama Man City," tutur Guardiola seperti dimuat Marca.
"Saya memimpikan gelar itu dan saya senang mempersiapkan laga melawan Real Madrid dalam dua pekan ke depan. Proses ini akan menjadi dua minggu yang menyenangkan dalam karier saya," sambung pelatih berpaspor Spanyol yang pernah menukangi Barcelona dan Bayern Munich itu.
Meski antusias, Guardiola yakin jika Man City gagal melaju ke perempatfinal, maka hal tersebut bisa fatal bagi kariernya sebagai juru taktik The Citizens.
Baca Juga: Lazio Fenomenal, Tapi Takkan Scudetto karena Kedalaman Skuat
"Saya menyadari tekanan yang akan datang jika kami kalah dan tersingkir. Saya bisa saja didepak. Jika kami tidak bisa menundukkan Real Madrid, maka pemilik klub atau direktur olahraga akan datang dan berkata; 'Itu tidak cukup bagus. Kami menginginkan Liga Champions dan saya akan memecat Anda'," tuntas pelatih berkepala plontos itu.