2. Butuh Penyegaran Setelah Hampir Dua Dekade
Diboyong Barcelona sejak masih berusia 14 tahun, sepertinya halnya sifat dasar seorang manusia, rasa bosan dan jenuh pastinya juga dirasakan Messi. Rasa ingin berseragam klub lain pastinya ada.
Hal itu terbukti di tahun 2017, ketika Messi dan ayahnya terlibat kasus penggelapan pajak. Ketika itu, Messi kabarnya menemui eks pelatih Barcelona Josep Guardiola yang ketika itu sudah menjabat manajer Manchester City.
Sekarang, dengan suasana di Camp Nou yang kian tidak kondusif, bukan tidak mungkin sang Messiah bakal merapat ke Etihad Stadium untuk memulai penyegaran karier sepak bola profesionalnya.
Baca Juga: Pertikaian Melanda Barcelona, Guardiola Siap Bajak Messi, Gratis
3. Beban yang Terlalu Berat
Sejak Neymar memilih untuk meninggalkan Barcelona menuju Paris, Prancis, Messi menjadi pusat perhatian tunggal di Barcelona. Baik itu ketika Barcelona menorehkan sukses ataupun ketika Azulgrana membukukan kegagalan.
Di musim 2016/17, Barcelona mencatatkan 116 gol. Di musim itu Messi mencetak 37 gol dan sembilan assist. Di musim berikutnya, Messi mencetak 34 gol dan 12 assist dari 99 gol yang dibukukan Barcelona. Sedangkan di musim 2018/19, Messi berkontribusi dengan 36 gol plus 13 assist dari 90 gol yang dicatatkan Los Cules di La Liga.
Berdasarkan data di atas, perolehan gol Messi terbilang stabil di tiga musim terakhir. Namun jumlah assist meningkat, yang menunjukkan sumbangsihnya bagi Barcelona masih sangat besar.
Di usia 32 tahun, Messi masih jadi andalan. Siapapun pelatih Barcelona, ketika menemui kebuntuan strategi dalam sebuah laga, maka yang diharapkan adalah 'sihir' sang Messiah.
Baca Juga: Begini Respons Setien Soal Perselisihan Messi dan Abidal
Messi pun pernah menyarankan klub untuk memulangkan Neymar. Artinya, Messi ingin memiliki rekan di lini depan dengan kemampuan di atas rata-rata. Artinya, sang Messiah sudah merasakan beban yang terlalu berat di pundaknya.