Suara.com - Pelatih PSM Makassar Bojan Hodak mengakui timnya bermain bertahan atau menunggu saat berhadapan dengan Lalenok United pada pertandingan leg kedua babak playoff Piala AFC 2020 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (29/1/2020). Apalagi, ketika Wiljan Pluim dan Arfan mendapat kartu merah dari wasit.
Strategi Hodak terbilang sukses. Meski bermain dengan sembilan pemain, Juku Eja --julukan PSM-- menang dengan skor 3-1. Skor tersebut pun menjadikan total agregat 7-2 bagi PSM setelah sebelumnya menang 4-1 di leg pertama.
Hodak mengatakan memang strategi timnya menunggu di leg kedua ini. Timnya hanya memanfaatkan serangan balik untuk mencetak gol.
Baca Juga: Disingkirkan PSM Makassar, Pelatih Lalenok United Lapang Dada
"Kami memang menunggu saja dan kami lakukan apa yang bisa kami lakukan dengan langsung mengarahkan bola ke pertahanan," kata Bojan Hodak dalam jumpa pers usai pertandingan.
Permainan PSM lebih pasif setelah bermain dengan sembilan orang. Ini juga diakui oleh pemain PSM Giancarlo Rodrigues. Menurut Giancarlo, timnya akan kesulitan jika bermain terbuka.
"Pertandingan cukup keras terlebih dengan kehilangan dua pemain dan harus mempertahankannya cukup lama," ujarnya.
Dengan kemenangan dua leg atas wakil Timor Leste itu, PSM berhak atas satu tempat di fase grup Piala AFC 2020. Juku Eja akan berada di Grup H bersama dengan Kaya Iloilo, Shan United, dan Tampines Rovers.
Baca Juga: Dua Pemain PSM Makassar Diganjar Kartu Merah, Hodak Kritik Wasit