Suara.com - Juan Mata muncul sebagai aktor kemenangan Manchester United atas Wolves pada laga replay putaran ketiga Piala FA 2019/2020 yang dihelat di Old Trafford, Manchester, Kamis (16/1/2020) dini hari WIB tadi.
Gelandang serang berusia 31 tahun itu mencetak gol tunggal sekaligus gol kemenangan Man United pada laga yang cukup tricky ini.
Man United menang 1-0 atas Wolves berkat 'magic' dari Mata dan berhak melaju ke putaran keempat Piala FA.
Dibuat cukup kerepotan oleh Wolves di sepanjang laga, tim tuan rumah akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-67 setelah Mata melakukan chip cantik untuk menaklukkan kiper Wolves, John Ruddy.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini, Duel Maut Liverpool Vs Man United
Playmaker mungil asal Spanyol itu melanjutkan performa bagusnya, setelah pada laga Liga Inggris akhir pekan lalu menyumbang sepasang assist dalam kemenangan 4-0 Man United atas Norwich City di Old Trafford.
Manajer Man United, Ole Gunnar Solskjaer pun tak sungkan memuji Mata, yang sejatinya bukan merupakan pilihan utama di starting eleven The Red Devils --julukan Man United- di musim 2019/2020 ini.
Menurut Ole, meski jarang bermain, kualitas yang dimiliki Mata belumlah hilang.
"Juan mungkin tidak bermain sesering pemain yang lain, dia juga mungkin tidak selalu jadi starter, tapi dia kelasnya berbeda! Kita semua tahu soal kualitas yang dimilikinya, teknik yang dia miliki, dan itu belumlah hilang," tutur Ole kepada BT Sport.
"Dia punya skill dan ketenangan, bahkan juga kecepatan saat dia mencetak golnya itu (ke gawang Wolves). Orang bilang kecepatannya sudah hilang, tapi kenyataan yang kita lihat berbeda. Gol yang brilian, ia menggiring bola dengan cepat sebelum melepaskan chip itu. Sangat indah," sanjungnya.
Baca Juga: Tekuk Wolverhampton, Manchester United Lolos ke Babak Kempat Piala FA
"Dia adalah motor permainan kami, mengatur ritme, mencari cara, dan membawa bola. Dan dia adalah pribadi luar biasa untuk dimiliki di ruang ganti," beber pelatih berusia 46 tahun asal Norwegia itu.
"Dia tidak pernah mengeluh. Tentu saja, dia tidak bahagia lantaran jarang bermain. Seperti yang saya bilang pekan lalu, dia frustrasi," ungkap Ole.
"Namun, dia tidak lantas mengetuk pintu saya dan mengeluh, atau menurunkan energi semua orang. Dia membuat saya mengerti ketika saya melihat dia berlatih, karena dia berlatih sangat fantastis setiap harinya," tandas eks pelatih Molde itu.