Suara.com - Presiden Persija Jakarta Ferry Paulus menyebut pemilihan Sergio Farias sebagai pelatih kepala timnya adalah yang terbaik. Ferry juga membantah bahwa penunjukkan juru racik asal Brasil tersebut karena keinginannya.
Pria yang akrab disapa FP itu menjelaskan bahwa Farias dipilih oleh lima komite Persija. Sergio Farias mengalahkan kandidat-kandidat lain yang juga masuk ke dalam bursa calon pelatih Persija.
FP mengaku pemilihan Sergio Farias adalah yang terbaik. Ini melihat dari rekam jejak sang pelatih ketika menukangi sebuah klub.
"Memang dari calon pelatih yang ada, semua CV yang masuk terutama yang dari Brasil, Sergio Farias yang terbaik dibandingkan semua calon yang kemarin ada," kata Ferry Paulus.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Pelatih Baru Barcelona, Quique Setien
"Ada yang pernah juara tetapi sebelumnya juga kurang bagus gitu. Jadi artinya, memilih pelatih memang votingnya itu lebih banyak di saya, tetapi di Persija itu ada komite. Jadi komite itu juga menentukan kebijakan, jadi bukan semata-mata karena saya," jelasnya.
"Tetapi bahwa ada beberapa poin yang saya sampaikan berkaitan dengan pelatih itu, ya memang semua juga memberikan opini yang sama di komite. Jadi kita ada lima orang yang berinteraksi untuk memutuskan calon pelatih ini," ia menambahkan.
Prestasi Farias memang cukup mentereng. Ia pernah membawa juara timnas Brasil U-17 di kejuaraan Amerika Selatan U-17. Setelah itu, Farias mengantarkan klub Brasil, Uniao Barbarense juara Serie C Brasil.
Tidak hanya di negara asalnya, ia juga sukses di Korea Selatan. Ketika menukangi Pohang Steelers, ia sukses membawanya juara Liga Korea Selatan 2007, juara Piala FA Korea Selatan 2008, dan Piala K-League 2019.
Di tahun yang sama, Faris sukses Pohang Steelers merebut trofi paling bergengsi di Asia yakni Liga Champions Asia dan meraih peringkat ketiga di ajang Piala Dunia Antarklub, di mana kala itu Barcelona keluar sebagai kampiun.
Baca Juga: Simak 7 Fakta Menarik Ernesto Valverde Selama Karirnya Melatih Barcelona
Setelah meninggalkan Pohang Steelers, prestasi Faris merosot. Delapan klub telah ia tangani sebelum gabung Persija dan tak satupun gelar diberikan.
Tentu hal ini banyak menjadi pertanyaan publik mengapa Farias direkrut setelah cukup lama tidak lagi merasakan gelar juara. Ternyata, Macan Kemayoran --julukan Persija-- punya alasan tersendiri untuk ini.
"Jadi kita yakin dari kandidat yang ada dan harus diakui bahwa profesi dia sebagai pelatih, kemudian dia juga pernah punya reputasi, juga mengenal Asia tenggara, sementara (kandidat) yang lain itu ada satu tahun, ada yang cuma sembilan bulan, ada yang satu tahun setengah, tetapi setengah musimnya diberhentikan," celotehnya.
"Ya itu saya rasa semua ada plus minusnya. Yang pasti pemilihan Sergio ini adalah pemilihan yang terbaik dari yang kita dapatkan ketika kemarin," pungkasnya.