Siapa yang menyangka bahwa Farias merupakan rival dari pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong. Keduanya saling berburu menjadi yang terbaik ketika masih menukangi klub Korea Selatan.
Puncak persaingan keduanya terjadi pada musim 2009. Ketika itu Farias yang masih menukangi Pohang Steelers bersaing dengan Seongnam Ilhwa Chunma arahan Shin Tae-yong.
Pada Liga Korea Selatan 2009, Farias meraih hasil yang lebih bagus. Ia mengantarkan Pohang Steelers finis di posisi kedua, sedangkan Seonghnam asuhan Shin Tae-yong ada di peringkat keempat.
Lalu, kedua tim kembali bertemu pada babak semifinal yang memperebutkan satu tiket ke final untuk melawan Jeonbuk Hyundai Motors. Jeonbuk langsung lolos ke final karena duduk di posisi pertama klasemen akhir.
Baca Juga: Panaskan Rumor ke Persebaya, Abduh Lestaluhu Kirim Kode Ini di Instagram
Pada babak semifinal tersebut, Farias gagal membuat Pohang Steelers menang atas Seongnam Ilhwa Chunma arahan Shin Tae-yong. Pertandingan berakhir dengan skor 0-1 untuk Seongnam Ilhwa Chunma.
Ketertarikan Persija Jakarta
Pengalaman yang telah disebutkan tadi menjadi salah satu alasan Persija Jakarta mau meminang Sergio Farias. Itu telah diakui oleh Presiden Persija Ferry Paulus.
"Kami resmi teken kontrak dengan Sergio Farias sebagai pelatih Persija untuk kompetisi tahun ini. Rekam jejaknya yang bagus membuat Persija akhirnya memilihnya dari beberapa kandidat yang ada," kata Ferry Paulus.
"Sergio sebelumnya pernah membesut klub profesional asal Korea Selatan dan berhasil menjadi kampiun di liga, bahkan pernah keluar sebagai juara ajang antarklub paling elite di Asia. Itu pertimbangan kami merekrut dia. Kami yakin dia bisa membawa Persija juara sesuai target kami," jelasnya.
Baca Juga: Jalani Latihan Perdana di Persib, Ini Kata Wander Luiz dan Joel Vinicius