Fakhri ke depannya hanya ingin jadi pelatih kepala di tim yang ia tangani.
"Kalau saya mau berpikir enak, berpikir nyaman, saya akan menerima jabatan itu. Jabatan asisten pelatih itu paling enak. Andai tim gagal, dia tidak diapa-apakan orang, ngumpet di balik ketiak pelatih kepala! Saya tidak akan melakukan itu!" tegas sang legenda.