Suara.com - Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani mengungkapkan timnya akan sangat terbantu jika dana subsidi untuk tim Liga 1 2020 mencapai Rp 15 miliar. Meski diakuinya, jumlah tersebut belum cukup memenuhi kebutuhan Persiraja selama satu musim.
Sebagaimana diketahui, Persiraja adalah pendatang baru di Liga 1 setelah promosi dari Liga 2 2019. Persiraja merupakan tim paling barat di Indonesia dalam letak geografis.
Bertanding di Liga 1, tentu tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan oleh Persiraja untuk kebutuhan tim. Seperti perekrutan pemain berkualitas dan melakoni laga away yang cukup jauh.
Sebut saja saat melawan Persipura di Papua, PSM di Makassar, dan Bali United di Pulau Dewata. Biaya yang dikeluarkan tentu sedikit untuk away tersebut.
Baca Juga: Fakhri Husaini Tolak Jadi Asisten Shin Tae-yong, Ini Alasannya
Namun, Persiraja mengaku akan sangat terbantu jika benar dana subsidi untuk Liga 1 2020 mencapai 15 miliar, seperti apa yang disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan ketika berkampanye.
Jumlah tersebut naik dua kali lipat, di mana Liga 1 2019 hanya bernilai Rp 7,5 miliar. Angka Rp 7,5 miliar itupun dibagikan ke klub secara bertahap.
"Ya nggak (cukup) lah. Kita satu musim itu butuh uang Rp 30-35 Miliar. Tapi, kalau dengan adanya subsidi Rp 15 miliar itu sudah sangat membantu sekali karena kami butuh 30-35 miliar," kata Rahmat kepada Suara.com, Selasa (7/1/2020).
"Dana segitu itu untuk tim yang seperti kita yah. Jadi kalau memang nanti ada Rp 15 miliar itu sudah sangat membantu," jelasnya.
Terkait hal ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator belum bisa berkomentar. Masalah subsidi tim-tim Liga 1 akan dibahas dalam pertemuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat.
Baca Juga: 5 Berita Hits Bola : Patrich Wanggai Gabung Persebaya, Arema FC Gerak Cepat
"Untuk masalah RUPS sendiri nanti sehari atau dua hari sebelum rapat baru kita akan sampaikan kapan dan di mana. Kalau untuk masalah subsidi tersebut, saya masuh belum bisa katakan karena itu akan kami bahas di RUPS," ujar Direkur PT LIB Dirk Soplanit.