Infografis
Suara.com - Penyerang belia Manchester United, Mason Greenwood mencuri perhatian musim ini di tengah buruknya performa klub berjuluk The Red Devils secara tim. Puja-puji mendatangi striker berusia 18 tahun itu, termasuk yang teranyar dari eks winger Man United era 90-an, Lee Sharpe.
Bagaimana tidak, Greenwood memang terus menunjukkan perkembangannya bersama tim utama Man United musim ini.
Padahal, musim 2019/2020 ini merupakan musim pertamanya memperkuat skuat senior The Red Devils --julukan Man United-- usai dipromosikan dari tim akademi (U-18) maupun tim reserves (U-23).
Meski masih sangat muda, Greenwood nyatanya tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan sepakbola yang 'sesungguhnya', yakni di level senior.
Baca Juga: Duh! Solskjaer Akui Progres Manchester United Tak Sesuai Rencana
Penyerang jebolan akademi Man United berdarah Inggris itu telah mengemas 7 gol plus 3 assist untuk tim utama The Red Devils, dari total 21 laga yang dilakoninya di semua ajang musim ini.
Well, tentu sebuah catatan yang sama sekali tidak buruk untuk ukuran seorang youngster.
Lee Sharpe sendiri pun tak ragu untuk mensejajarkan Greenwood dengan Ole Gunnar Solskjaer, pelatih Man United yang dulu juga dikenal sebagai penyerang haus gol saat masih aktif memperkuat The Red Devils sebagai pemain
Sharpe menilai Greenwood punya ketenangan yang luar biasa di depan gawang lawan, memiliki kualitas saat menendang bola, serta punya finishing yang amat mumpuni. Ya, seperti halnya Solskjaer dulu.
"Dia (Greenwood) sudah tampil fenomenal sejauh ini, di musim pertamanya bersama tim utama. Semua tim papan atas di dunia ingin punya pencetak gol. Dia terlihat alami soal itu. Dan dia masih sangat muda, jadi dia bisa jauh lebih baik lagi ke depannya," papar Sharpe seperti dimuat Manchester Evening News.
Baca Juga: Solskjaer Isyaratkan Pasang Paul Pogba Sejak Menit Awal pada Boxing Day
"Dia sangat mirip Ole, saya pikir dia penerus Ole yang sesungguhnya di Man United. Dia sangat tenang, sangat-sangat cool. Dia tidak panik saat membawa bola ketika ada di dalam dan sekitar kotak penalti. Ketika jaraknya tinggal dekat, dia menendang bola dan menendangnya dengan bersih. Dia selalu bisa mengenai target. Finishing-nya terbilang luar biasa untuk pemain seumurnya," sambungnya.
