Suara.com - Bek muda AC Milan, Davide Calabria, tengah menuai banyak kecaman dari suporter Rossoneri. Sebab, ia berpesta setelah timnya dibantai 0-5 oleh Atalanta dalam pertadingan Liga Italia, Minggu (22/12/2019).
Video pesta Calibria tersebar luas di internet. Para fans AC Milan yang melihatnya pun merasa geram karena pemain 23 tahun tersebut dianggap tidak memiliki rasa simpati atas kekalahan timnya.
Calabria meminta maaf kepada seluruh fans AC Milan. Namun, ia menegaskan bahwa itu adalah pesta ulang tahunnya yang sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Ia sejatinya berulang tahun pada 6 Desember 2019, tetapi terpaksa menunda pesta bertambahnya usia itu hingga pada 22 Desember 2019. Sayangnya, di hari itu, AC Milan justru dibantai oleh Atalanta.
Baca Juga: Soal Pengumuman Pelatih Timnas Indonesia, PSSI Minta Publik Bersabar
"Saya bertanggung jawab penuh dan meminta maaf kepada orang-orang yang secara tidak langsung tersinggung. Tetapi itu bukan niat saya," tulisnya di Instagram, dilansir dari Football Italia.
"Pesta itu sudah lama direncanakan. Ulang tahun saya pada 6 Desember, tetapi saya memutuskan untuk menunda hingga 22 Desember. Supaya tidak mengganggu pelatihan (karena beberapa orang berbicara tentang profesionalisme)," lanjutnya.
"Tidak ada yang bisa meramalkan kekalahan seperti itu. Di luar seorang pemain, saya adalah manusia seperti kalian semua. Saya bertaruh dan tahu bahwa ada orang lain yang juga ingin melepas dan mencoba untuk bersenang-senang dengan teman dan kerabatnya untuk menghibur diri mereka sendiri," tuturnya menambahkan.
Calabria pun menegaskan bahwa tidak ada yang perlu diragukan dari loyalitasnya terhadap AC Milan. Ia bahkan menyebut tidak ada suporter yang lebih berjiwa AC Milan dibanding dirinya.
"Saya bersenang-senang karena itu adalah pesta ulang tahun saya, ditambah lagi saya hampir tidak pernah menghabiskan malam dengan semua orang di sekitar," ujar Calibria.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Petik Kemenangan di Laga Uji Coba
"Haruskah aku meringkuk di sudut? Saya tidak berpikir itu hal yang benar. Siapa pun yang bekerja di industri ini tahu itu, tetapi di luar apa yang ditunjukkan oleh video (kebahagiaan dan kesenangan), tidak ada yang tahu bagaimana rasanya ketika sebuah klub besar memiliki waktu yang sulit," lanjut pemain 23 tahun itu.