Suara.com - Juru racik Bhayangkara FC Paul Munster menjadi salah satu pelatih yang terbilang sukses. Datang di awal putaran kedua, pelatih asal Irlandia Utara itu membuat Bhayangkara FC tampil menakutkan di paruh kedua.
Munster datang ke Bhayangkara FC untuk menggantikan Alfredo Vera yang dipecat karena dianggap gagal membawa tim berprestasi. Di bawah asuhan Alfredo Vera, Bhayangkara FC sempat berada di papan bawah klasemen.
Namun, hadirnya Munster membuat Bhayangkara FC perlahan bangkit. Sebanyak 17 pertandingan ia pimpin dengan hasil dua kekalahan, lima hasil imbang, dan sisanya mendapatkan kemenangan.
Hingga pertandingan Bhayangkara FC di Liga 1 2019 selesai, tim berjuluk The Guardian itu dibawanya menembus posisi tiga klasemen dengan 53 poin dari 34 laga. Namun, posisi tersebut bisa berubah karena masih ada tim yang bisa menggeser karena belum bertanding.
Baca Juga: Ungkapan Paul Munster Usai Bhayangkara Kalahkan PSIS di Laga Akhir Liga 1
Mantan pelatih timnas Vanuatu itu menjelaskan hanya sedikit mengubah cara bermain Bruno Matos dan kawan-kawan. Beruntung, para pemain mampu mengikuti skema yang ia terapkan.
"Saya membuat sistem atau cara bermain dan memperbaikinya. Pemain pelan-pelan bisa mengikuti skema yang saya inginkan," kata Paul Munster di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Sabtu (21/12/2019) malam.
Lebih lanjut, Munster belum mau berbicara masa depan termasuk pemain yang akan didepak dan dipertahankan. Saat ini, ia ingin menikmati kemenangan terakhir timnya di Liga 1 2019 usai menaklukkan PSIS Semarang dengan skor 3-2.
"Musim yang luar biasa bagi tim ini. Setelah ini, kami akan berbicara siapa saja yang bertahan, meninggalkan tim, dan pemain yang datang. Saya berharap musim 2020 Bhayangkara lebih hebat dari musim 2019," pungkasnya.
Baca Juga: Liga 1 2019: Bhayangkara FC Permalukan Tuan Rumah PSIS