Suara.com - Buntut soal isu Uighur yang ramai belakangan ini, membuat salah satu klub asal Jerman, FC Koln, mengambil tindakan tegas. Mereka memutuskan untuk membatalkan pendirian akademi sepak bola di China.
Salah satu petinggi FC Koln, Stefan Muller Romer, beralasan bahwa tindakan ini diambil karena tak bisa tinggal diam dengan kesemena-menaan pemerintah China terhadap etnis Uighur di Xinjiang. Lebih lagi sepak bola tidak bisa dilakukan maksimal dengan situasi politik seperti itu.
''Saya memahami Jerman tidak bisa sepenuhnya bebas dari China dan ada transaksi antara kedua negara. Tapi dalam olahraga saya tetap dalam pendirian itu,'' ujar Muller, seperti dilansir dari The Telegraph.
''Di China, hak asasi manusia diabaikan secara masif. Karena itu saya berpendapat bahwa FC Koln tidak boleh aktif di sana. Mendapat uang dengan cara apapun bukan pilihan bagi saya,'' tuturnya menambahkan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Mesut Ozil Sindir Wapres Maruf Amin Soal Uighur, Benarkah?
FC Koln sendiri sejatinya sudah sepakat untuk mendirikan akademi sepak bola mulai musim panas tahun depan. Bahkan nilai investasinya mencapai 1,8 juta pound (Rp 32,9 miliar).
Lebih lanjut, isu Uighur ini sebelumnya mencuat lantaran cuitan gelandang Arsenal, Mesut Ozil di media sosialnya. Sebagai pemain muslim, Ozil mengkritik pemerintah China dengan kata-kata tegas soal kediktatoran terhadap etnis tersebut yang mayoritas beragam Islam.