Pelatih Vietnam Akui Andalkan Set Piece untuk Habisi Indonesia di Final

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 11 Desember 2019 | 15:47 WIB
Pelatih Vietnam Akui Andalkan Set Piece untuk Habisi Indonesia di Final
Kapten Timnas U-22 Indonesia Andy Setyo (kedua kanan) dan penjaga gawang Nadeo Arga Winata (tengah) tertegun saat tercipta gol dari Timnas Vietnam dalam pertandingan final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asisten pelatih timnas Vietnam Lee Young-Jin mengatakan, gol-gol dari bola mati (set piece) skuatnya saat menghadapi Indonesia pada final sepak bola putra SEA Games 2019, Selasa (10/12/2019) malam, adalah hasil latihan yang dilakukan berulang-ulang.

"Kami banyak melatih set piece dan itu bekerja dengan bagus. Gol datang dengan cepat dan kami bisa menang," kata Lee usai pertandingan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.

Vietnam menaklukkan Indonesia dengan skor telak 3-0 pada laga final tersebut. Dua dari tiga gol yang tercipta lahir dari bola mati.

Gara-gara bola mati itu Indonesia kebobolan dalam dua pertemuan terakhir dengan Vietnam pada semua kompetisi.

Baca Juga: Timnas U-22 Gagal Raih Emas, PSSI Segera Tentukan Nasib Indra Sjafri

Asisten pelatih tim nasional U-22 Vietnam Lee Young-Jin (kiri) memberikan keterangan usai menjalani laga final sepak bola putra SEA Games 2019 kontra Indonesia, Selasa (10/12/2019) malam. Pertandingan itu berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Vietnam. (Michael Siahaan)
Asisten pelatih tim nasional U-22 Vietnam Lee Young-Jin (kiri) memberikan keterangan usai menjalani laga final sepak bola putra SEA Games 2019 kontra Indonesia, Selasa (10/12/2019) malam. Pertandingan itu berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Vietnam. (Michael Siahaan)

Dari tiga gol Vietnam yang bersarang ke gawang Indonesia dalam dua pertemuan sebelum SEA Games 2019, dua di antaranya juga berasal dari bola mati. Yaitu saat Indonesia kalah 0-1 dalam laga Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2020 pada Maret 2019, dan ketika Indonesia takluk 1-2 dalam pertandingan Grup B SEA Games 2019.

Gol-gol set piece itu kerap tercipta di saat genting. Gol Trieu Viet Hung dari sundulan hasil umpan tendangan sudut datang pada menit ke-90+4 yang membuat Indonesia kalah 0-1 pada Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 sehingga Garuda Muda tersingkir.

Selanjutnya, gol sundulan bek Nguyen Thanh Chung pada menit ke-64 yang lagi-lagi memanfaatkan sepakan sudut membuat Vietnam menyamakan kedudukan 1-1 saat bersua Indonesia pada laga Grup B SEA Games 2019 yang menjadi momentum bagi Vietnam untuk menang 2-1.

"Kami memang selalu mempersiapkan set piece dengan baik," kata Lee seperti dimuat Antara.

Pemain Timnas U-22 Indonesia Egy Maulana Vikri (tengah) berebut bola dengan dua pemain Timnas Vietnam Huynh Tan Sinh (kiri) dan Do Hung Dung (kanan) dalam final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). Timnas U-22 Indonesia meraih medali perak setelah kalah 0-3 dari Vietnam. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.
Pemain Timnas U-22 Indonesia Egy Maulana Vikri (tengah) berebut bola dengan dua pemain Timnas Vietnam Huynh Tan Sinh (kiri) dan Do Hung Dung (kanan) dalam final sepak bola putra SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). Timnas U-22 Indonesia meraih medali perak setelah kalah 0-3 dari Vietnam. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.

Indonesia meraih medali perak sepak bola SEA Games 2019 setelah gagal mengalahkan Vietnam di babak final. Tiga gol Vietnam dalam laga tersebut disumbangkan oleh Doan Van Hau (dua gol) dan Do Hung Dung.

Baca Juga: Pelatih Vietnam Ngamuk hingga Dapat Kartu Merah, Ini Tanggapan Indra Sjafri

Hasil ini menjadi catatan terbaik Indonesia pada SEA Games sejak 2013. Namun, Garuda Muda tidak berhasil menyamai pencapaian medali emas yang terakhir kali diraih pada SEA Games 1991.

Bagi Vietnam, medali emas SEA Games 2019 menjadi yang pertama sejak menerima emas pada 1959 ketika SEA Games masih bernama South East Asia Peninsular Games.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI