Suara.com - Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster membeberkan strategi taktikal yang dipakainya saat timnya menang meyakinkan atas Persija Jakarta dengan skor telak 3-0 di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (4/12/2019) malam. Munster menyebut strategi yang diterapkan selalu berbeda-beda.
Munster mengakui sudah menganalisa apa yang jadi kekurangan dan kelebihan Persija. Pelatih asal Irlandia Utara telah secara khusus dan seksama mempelajari tiga laga terakhir Persija.
Munster menyebutkan, Tim Macan Kemayoran --julukan Persija-- selalu mengandalkan sosok Marko Simic dan pemain yang bertubuh tinggi untuk mencetak gol. Hal itulah yang dicoba ia antisipasi.
Dari situ, The Guardian --julukan Bhayangkara FC-- bisa memanfaatkan serangan balik cepat, karena Munster melihat lini belakang Persija memiliki celah yang bisa dimanfaatkan.
Baca Juga: Kalah Telak dari Bhayangkara FC, Pelatih Persija Jakarta Buka Suara
"Malam ini pemain sangat luar biasa! Mereka (para pemain Bhayangkara FC) menjalankan rencana dan melakukan apa yang harus dilakukan," buka Munster dalam jumpa pers usai pertandingan.
"Menang banyak gol, tidak kebobolan lagi. Semua pemain yang terlibat dan mempersiapkan untuk laga ini sangat luar biasa," sanjung eks pelatih Timnas Kepulauan Vanuatu itu.
"Untuk taktik dan strategi, tergantung pada pemain yang ada. Saya harus melihat kelebihan dan kekurangan pemain. JIka pemain ada yang absen, maka saya harus beradaptasi" jelasnya.
"Seperti Putu (Gede Juni Antara) yang sekarang bermain sebagai stopper. Saya tahu kelebihan dan kekurangan dari bermain transisi dalam serangan balik," celoteh Munster.
Munster juga menyebut jika strategi yang ia terapkan selalu berbeda, tergantung situasi dan kondisi pemain.
Baca Juga: Hasil Liga 1 2019: Persija Jakarta Luluh Lantak di Markas Bhayangkara FC
"Taktik bisa selalu berubah-ubah tergantung pertandingannya. Tapi, kami selalu berusaha mengasah transisi, mindset, serta mental pemain. Itu sangat mempengaruhi, mental menang harus selalu ada dan kini mereka dapat," pungkasnya.