"Kami berharap ada counter-attack di situ tapi selalu gagal, beberapa kali kita dengan sabar menunggu bola kita rebut dan counter. Tapi counter-nya nggak berhasil di babak kedua," sambung pelatih berusia 56 tahun itu.
Mantan pelatih Bali United itu juga menyadari kekurangan timnya dalam hal mengantisipasi bola-bola mati. Selain itu, gol kedua Vietnam dianggapnya sebagai risiko Timnas Indonesia U-22 bermain bertahan.
"Vietnam mengambil keuntungan dari set-piece dan satu lagi, itu rIsiko dari deep defending itu. Begitu tidak diblok, orang melakukan tendangan (jarak jauh) dan itu yang terjadi (gol)," pungkas Indra.
Baca Juga: Liga 1 2019: Hasil Minggu 1 Desember dan Klasemen Sementara