Suara.com - Dua suporter timnas Indonesia yang dikeroyok di Malaysia oleh sekelompok orang menyambangi Kementerian Pemuda dan olahraga (Kemenpora), Kamis (28/11/2019). Dua suporter tersebut datang untuk memberikan pengaduan apa yang dialami oleh kedua.
Fuad dan Yovan, dua suporter yang jadi korban pengeroyokan saat akan menyaksikan pertandingan timnas Indonesia kontra Malaysia, datang ke Kemenpora sekitar pukul 12.00 WIB. Fuad dan Yovan didampingi oleh Darius Sinathrya yang memang gencar menyelesaikan kasus ini.
Hadir di Kemenpora, mereka diterima oleh Semenpora Gatot S. Dewa Broto. Ini dikarenakan, Menpora Zainudin Amali sedang ada keperluan.
Baca Juga: 1 Gol dan 2 Assist Lawan Dortmund, Valverde: Messi Memang Luar Biasa!
Sebagaimana diketahui, Fuad dan Yovan dikeroyok oleh sekelompok orang tidak dikenal di kawasan Bukit Bintang, Malaysia. Keduanya digebuki sehari jelang pertandingan Indonesia vs Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Selasa (19/11/2019).
"Tujuan pertemuan hari sebenarnya diterima pak menteri tapi sayang pak menteri ada kegiatan yang tak bisa ditinggalkan," kata Gatot usai gelar pertemuan.
"Kedua adalah bentuk koordinasi tanggung jawab negara. Sebelum mereka berdua datang saya sudah kontak dengan pejabat di Kuala Lumpur Pak Agus Sumirat untuk memastikan nasib mereka berdua. Jangan sampai kemudian hari menjadi masalah," ia menambahkan.
Salah satu korban pengeroyokan Fuad meminta tolong kepada Kemenpora agar kasus ini dikawal sampai tuntas. Sebab, suporter-suporter Indonesia masih terus memantau perkembangannya.
"Kami datang ke sini (Kemenpora) ingin minta tolong kepada Pak Gatot agar kasus saya dan Yovan ini bisa segera dituntaskan. Apabila ini tidak dituntaskan ditakutkan jadi efek bola salju rivalitas Indonesia dan Malaysia," ujar Fuad.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Ini Warnai Hasil Imbang Liverpool vs Napoli
"Ditakutkan nanti kami tidak bisa lagi nonton timnas di Malaysia begitu juga sebaliknya dengan alasan keamanan. Andai kata kasus ini selesai, mungkin kemarahan suporter Indonesia bisa mereda dan tak berlarut-larut," tambahnya.