Suara.com - Bek kiri tim nasional U-22 Indonesia Firza Andika tidak mempermasalahkan luka di sekitar lutut kanannya karena itu dideritanya saat berjuang demi membela nama bangsa di SEA Games 2019.
"Tidak masalah lukanya, masih jauh dari nyawa. Saya masih kuat demi Indonesia," ujar Firza ketika ditemui di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Rabu (27/11/2019).
Firza Andika mengalami luka lecet terbuka selebar dua sampai tiga centimeter saat berlaga kontra Thailand, Selasa (26/11/2019).
Meski demikian, dalam pertandingan tersebut, pesepak bola berusia 20 tahun itu bermain penuh dan membawa Indonesia menang dengan skor 2-0.
Baca Juga: PSSI: Pemain Timnas U-22 Tidak Konsumsi Daging Babi
"Semuanya aman, seperti biasa. Lukanya tidak sampai mengganggu tidur," tutur Firza seperti dimuat Antara.
Agar tidak bertambah parah, Firza menyebut bahwa luka di kakinya akan ditutup jika dia diturunkan dalam laga lanjutan Grup B SEA Games 2019 kontra Singapura, Kamis (28/11/2019).
Tidak hanya kaki yang luka, kaki kirinya pun akan dibungkus dengan penutup serupa.
"Untuk berjaga-jaga saja," kata pemain yang berasal dari Medan, Sumatera Utara itu.
Seperti diketahui, lapangan Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, yang menjadi lokasi laga Indonesia kontra Thailand, Selasa (26/11), menggunakan rumput sintetis atau buatan.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia U-22 Tak Sengaja Makan Babi di SEA Games 2019
Menurut Pusat Informasi Bioteknologi Nasional Amerika Serikat (NCBI), luka lecet adalah salah satu cedera yang paling sering terjadi di lapangan sintetis, selain luka memar.
Timnas U-22 Indonesia akan menghadapi Singapura dalam lanjutan laga Grup B SEA Games 2019, Kamis, juga di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat kedua klasemen sementara Grup B dengan tiga poin. Jumlah poin itu sama dengan Vietnam di posisi satu yang unggul selisih gol.
Sementara Singapura berada di tempat keempat grup dengan memiliki satu poin sama seperti Laos yang bertengger di peringkat ketiga. Adapun posisi kelima dan keenam diisi oleh Thailand serta Brunei Darussalam.