Suara.com - Liga 1 2019 tinggal menyisakan beberapa pertandingan lagi. Namun, kondisi ini tidak membuat PSS Sleman menepikan kegiatan pembinaan pemain muda di Akademi Sepak Bola PSS.
Direktur Akademi PSS Sleman, Guntur Cahyo Utomo, menegaskan bahwa pembinaan pemain muda akan terus berjalan kendati Liga 1 2019 nantinya berakhir.
Saat ini, tim kelompok usia PSS Sleman sudah tidak berkompetisi di Elite Pro Academy (EPA). Terakhir, PSS U-20 berhasil menempus 8 besar EPA U-20 2019.
Namun, meski sedang tidak berkompetisi, Akademi PSS Sleman yang beranggotakan 40 pemain dari kelompok usia 16 tahun, 18 tahun, dan 20 tahun, tetap rutin berlatih.
Baca Juga: Pelatih Timnas Aljazair Tolak Halus Karim Benzema
"Saat ini sebanyak 40 pemain dari kelompok usia 16, 18 dan 20 terus berlatih," kata Guntur Cahyo.
"Ini karena harus disadari jika mereka adalah embrio akademi ke depannya dan secara perlahan akan bertambah dengan adanya seleksi nantinya," imbuh mantan asisten pelatih Timnas Indonesia U-19 tersebut.
Selain itu, Akademi Sepak Bola PSS juga memiliki target jangka panjang. Para pemain yang ada saat ini, dalam 3-4 tahun ke depan diharapkan bisa menjadi pemain senior di skuat berjuluk Elang Jawa itu.
"Kami memiliki target jangka panjang, yakni mempersiapkan pemain-pemain muda ini untuk masuk tim senior. Dua atau tiga tahun lagi, empat atau lima pemain bisa mengisi tim senior dengan syarat apabila akademi ini dikelola dengan baik," tegas alumni UGM itu.
Akademi PSS sendiri telah menciptakan pemain muda yang mengisi tim senior pada kompetisi Liga 1 2019, yakni Saddam Emiruddin Gafar. Striker bertubuh jangkung itu mendapat promosi ke PSS Sleman.
Baca Juga: Hadapi Malaysia, Yeyen Tumena Pastikan Timnas Indonesia Siap Tempur
Saddam pernah memperkuat Timnas Indonesia U-19 dan diturunkan dalam pertandingan Grup A Piala AFF U-19, Agustus 2019 dan laga persahabatan menghadapi timnas China U-19, Oktober 2019 lalu.