Suara.com - Fakhri Husaini berharap adanya kesempatan bermain diberikan kepada para pemain timnas Indonesia U-19 di Liga 1 2019. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menurunkan mereka.
Juru taktik timnas Indonesia U-19 itu mengaku hal tersebut perlu dilakukan agar mental bermain Bagus Kahfi dan kawan-kawan bisa meningkat.
Apalagi, skuat Garuda Nusantara --julukan timnas Indonesia U-19-- akan dihadapkan dengan kejuaraan bergengsi seperti Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 2021.
"PSSI sebenarnya sudah berubah. Ada EPA (Elite Pro Academy) U-16, U-18, dan U-20. Sebagian besar mereka (pemain timnas U-19) bermain di U-18. Terdaftar di sana dan terpakai di tim U-20. Ada juga yang bermain di tim senior seperti (Mochamad) Supriadi dan Beckham (Putra)," kata Fakhri Husaini.
Baca Juga: Ada Bisikan Pemain Bayern Munchen di Balik Pemecatan Niko Kovac
"Bagus, apabila klub Liga 1 memanfaatkan mereka. Tapi saya berharap perlu hati-hati menangani mereka, karena dari aspek anatomi, bisa terjadi benturan dengan pemain yang lebih besar dan tua. Saya sepakat apabila 23 pemain U-19 diberikan menit bermain di Liga 1," tambahnya.
Selain itu, Fakhri menyampaikan harapannya agar kompetisi kasta tertinggi di Indonesia mengurangi slot pemain asing. Dengan begitu, peluang pemain lokal khususnya penggawa muda untuk main lebih besar.
Tidak seperti saat ini di mana ada empat slot untuk pemain asing. Dengan rincihan tiga bebas darimanapun berasal dan satu pemain wajib dari Asia.
Belum ditambah lagi jika klub tersebut ada pemain naturalisasi. Tentu ini bisa mengurangi menit bermain penggawa lokal, khususnya pemain muda.
"Apabila regulasi memberikan tempat ke pemain asing dan apalagi ada pemain naturalisasi, bisa dibayangkan berapa saja yang bisa bermain. Semakin banyak kesempatan dibuka untuk pemain asing, makin berkurang kesempatan untuk pemain muda. Kalau mau investasi untuk masa depan, kurangi pemain asing," pungkasnya.
Baca Juga: Punya Rapor Bagus, Fakhri Husaini Berpeluang Diperpanjang Kontraknya