Suara.com - Perjalanan Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia sepertinya bakal segera usai. Masa tugasnya akan berakhir setelah melawat ke markas Malaysia untuk melakoni laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Ketua Umum PSSI terpilih, Mochamad Iriawan menyebut bahwa pelatih asal Skotlandia itu takkan lagi menukangi skuat Garuda. Hal tersebut disampaikan setelah ia menggelar rapat Komite Eksekutif di kantor PSSI, Gedung FX Sudirman, Jakarta, Selasa (5/11/2019) malam.
"Kalau sudah dapat penggantinya langsung saja sesuai dengan aturan. Ini mendesak karena pelatih untuk persiapan Piala Dunia juga. Kita akan lakukan pemutusan kontrak dengan aturan yang ada," terangnya.
"Keputusan itu sudah final. Tapi Simon tetap masih jadi pelaksana hingga setelah pelatih baru tiba di Jakarta," tambahnya.
Baca Juga: Sudah Punya Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, PSSI Minta Publik Sabar
Desakan agar Simon dipecat sebenarnya sudah berlangsung lama. Tepatnya setelah Stefano Lilipaly dkk dipermalukan saat berlaga di kandang menghadapi Malaysia dan Thailand.
Nah, kontroversi yang mengiringi Simon McMenemy sendiri bukan kali ini saja terjadi. Berikut lima fakta tentang kontroversi yang pernah mengiringi McMenemy.
FIFA sempat tak akui Bhayangkara FC juara
Pelatih kelahiran 6 Desember 1977 ini sudah mencicipi hangatnya kompetisi sepakbola Indonesia pada 2011 silam setahun setelah menukangi Timnas Filipina.
Pertama menginjak rumput Indonesia, McMenemy membesut Mitra Kukar yang ditinggal Benny Dollo kala itu. Setahun berselang ia membesut Pelita Bandung Raya sebelum kemudian dipecat.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-19: Prediksi Timnas Indonesia U-19 vs Timor Leste
Sempat meninggalkan Indonesia untuk melatih klub di Maladewa pada musim 2014 dan Filipina, McMenemy kembali lagi ke tanah air pada 2017 saat menukangi Bhayangkara FC.