Suara.com - Komjen Mochamad Iriawan resmi menjabat Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019-2023. Terpilihnya pria yang disapa Iwan Bule tersebut merujuk pada hasil Kongres Pemilihan yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen M. Iqbal menegaskan, tidak ada rangkap jabatan yang diemban oleh Iriawan. Sebagaimana diketahui, eks Kapolda Metro Jaya tersebut juga menjabat Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas).
Menurut Iqbal, Iriawan menjadi orang nomor satu di PSSI sebagai pribadi, bukan sebagai anggota Polri. Selain itu, penunjukan Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI bukan dipilih dari institusi Polri.
"Kan ketum PSSI adalah Mochamad Iriawan, bukan polisinya dan itu tidak ada penunjukan dari institusi. Itu hak beliau sendiri," ujar Iqbal di Mabes Polri, Selasa (5/11/2019).
Baca Juga: Konsentrasi ke Liga Champions, Klopp Kesampingkan Laga Kontra Man City
Iqbal berpendapat, Iriawan mendedikasikan diri dalam pemilihan Ketua Umum PSSI. Dengan kata lain, Iriawan berhak mencalonkan diri untuk memimpin PSSI.
"Itu adalah hak beliau sendiri. Beliau diminta dan juga mendedikasikan sendiri untuk ikut dalam pemilihan tersebut. Dan itu kalau kita liat sama-sama mekanismenya beliau ikuti semua ikuti. Demokratis, pemilihan," sambungnya.
Diketahui, Mochamad Iriawan terpilih menjadi ketua umum PSSI periode 2019-2023 setelah unggul mutlak dalam pemilihan di kongres luar biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Dia meraih 82 suara dari 85 voter, tiga suara lainnya dinyatakan abstain, sementara satu voter yaitu Persis Solo 'walk out'.
Mantan Kapolda NTB dan Jawa Barat ini mengungguli 10 pesaingnya di pemilihan ketua umum PSSI, yakni Arif Wicaksono, Aven Hinelo, Bernhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, La Nyalla Mattalitti, Rahim Soekasah, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa dan Yesayas Oktavianus.