Infografis
Suara.com - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Komjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan masa depan Simon McMenemy sebagai pelatih tim nasional Indonesia diputuskan setelah skuat Garuda melawan Malaysia, Selasa (19/11/2019).
“Untuk sementara pelatih timnas masih Simon karena takutnya tim belum terlalu pas dengan pergantian. Kami harus memaksimalkan yang ada sambil menganalisa siapa (pelatih) yang sesuai untuk timnas nanti,” ujar lelaki yang akrab disapa Iwan Bule itu di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Menurut Iwan, ada beberapa juru taktik yang dipertimbangkan untuk melatih timnas Indonesia baik dari dalam maupun luar negeri.
Nama-nama yang tengah dipertimbangkan seperti dari Asia dan Eropa.
Baca Juga: Simon McMenemy Dinilai Belum Layak Latih Tim Nasional
Sosok juru taktik itu akan diputuskan dalam rapat komite eksekutif (exco) yang akan segera digelar.
“Besok kami akan menggelar rapat exco dan akan menentukannya di sana. Namun, rapat juga akan membahas tentang Piala Dunia U-20 tahun 2021, peta jalan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional dan SEA Games 2019,” kata Iwan seperti dikutip Antara.
![Calon Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule saat menghadiri Kongres Luar Biasa PSSI 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/02/52727-mochamad-iriawan.jpg)
Posisi juru taktik berkewarganegaraan Skotlandia Simon McMenemy di timnas Indonesia tengah menjadi sorotan.
Dikontrak untuk bekerja selama dua tahun sejak awal Januari 2019, Simon belum menunjukkan kinerja yang memuaskan di skuat berjuluk Garuda.
Dari 12 pertandingan bersama timnas yang dilaluinya sejak dikontrak Januari 2019, skuat Garuda kalah lima kali, seri satu kali dan menang enam kali.
Baca Juga: Sebelum Fans Indonesia, Parto Lebih Dulu Bilang 'Out' ke Simon McMenemy
Sekilas torehan kemenangan itu terlihat bagus. Akan tetapi, semuanya itu didapatkan dalam pertandingan menghadapi tim yang secara kualitas di bawah Indonesia, yaitu Perth Glory, State League 2 All-Stars, Persika, Bhayangkara FC, Myanmar, dan Vanuatu.
