Suara.com - Buntut kekalahan 2-3 Persebaya Surabaya dari sang tamu, PSS Sleman pada laga lanjutan Liga 1 2019, Selasa (29/10/2019) lalu mengakibatkan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) banyak mengalami kerusakan.
Seperti diketahui, sejumlah oknum Bonek Mania --sebutan suporter Persebaya-- melakukan aksi vandalisme setelah full time. Bahkan para suporter juga melakukan pembakaran di beberapa titik dalam stadion.
Yang amat disayangkan, Stadion GBT sejatinya dipilih menjadi salah satu venue laga Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Indonesia sendiri telah terpilih untuk menyelenggarakan alias menjadi tuan rumah turnamen elite dua tahunan tersebut.
Baca Juga: Alfin Lestaluhu Tutup Usia, Keluarga Besar Timnas Indonesia U-19 Berduka
Terkait hal ini, mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti menyebut jika dampak kerusuhan yang terjadi di GBT bisa saja mempengaruhi FIFA untuk mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 mendatang
"Sewaktu-waktu kalau dia (FIFA) mau pindah venue (Piala Dunia U-20 2021, pasti akan dipindah," kata La Nyalla saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/11/2019).
Pasalnya, lanjut La Nyalla, Indonesia tengah diawasi oleh FIFA dan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
"Ya, harus hati-hati memang (Indonesia bisa gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021). Karena bagaimanapun dari pihak FIFA dan AFC itu memantau. Kalau mereka merasa tidak nyaman, imbasnya bukan hanya di Surabaya saja, tapi Indonesia juga bisa saja diganti," celoteh La Nyalla.
Untuk itu, La Nyalla berharap para pecinta sepakbola Tanah Air untuk tidak bertindak anarkis apabila tim ataupun klub yang didukung mengalami kekalahan saat pertandingan.
Baca Juga: Sebut Kongres Pemilihan PSSI Bermasalah, La Nyalla Tarik Diri
"Mudah-mudahan masyarakat pecinta sepakbola di Surabaya, terutama suporter-suporter, sudah jangan sampai bertindak anarkis lagi," harap pria berusia 60 tahun itu.