Suara.com - Kesedihan atas meninggalnya penggawa Timnas Indonesia U-16, Alfin Lestaluhu juga turut dirasakan oleh para seniornya.
Disampaikan pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini, keluarga besar Garuda Nusantara --julukan Timnas Indonesia U-19-- juga merasakan kepedihan yang mendalam.
Fakhri mengaku terkejut mendengar kabar Alfin Lestaluhu telah menghembuskan napas terakhir.
Bagi pelatih berusia 54 tahun itu, kehilangan sosok Alfin cukup merugikan sepakbola Indonesia. Menurutnya, pemain berusia 15 tahun tersebut merupakan talenta yang luar biasa.
Baca Juga: Alfin Lestaluhu, Pemain Belia dengan Mental Baja
Sebagaimana diketahui, Alfin meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10/2019) malam karena sakit yang dideritanya.
Sang fullback kanan menghembuskan napas terakhir sekira pukul 22.11 WIB.
"Ini tentu kita kehilangan ya. Alfin jelas merupakan salah satu aset masa depan sepakbola Indonesia," tutur Fakhri di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (1/11/2019).
Meski tak begitu mengenal personal Alfin, Fakhri tetap merasakan kehilangan. Menurutnya, kemampuan Alfin sudah teruji bersama Timnas Indonesia U-16 asuhan Bima Sakti.
"Tentu saya sangat terkejut sekaligus sedih. Tentu saya mewakili keluarga besar (Timnas Indonesia) U-19 mengucapkan turut berduka yang mendalam. Kami merasakan kepedihan yang mendalam," ujar Fakhri.
Baca Juga: Penghormatan untuk Alfin Lestaluhu, Timnas U-16 akan Tanding di Ambon
"Kemampuan Alfin kita sudah lihat sama-sama, bagaimana dia main ketika bersama timnas U-16," tukas mantan gelandang andalan Timnas Senior Indonesia tersebut.
Jenazah Alfin sudah diterbangkan ke kampung halamannya di Tulehu, Ambon untuk dimakamkan. Mendiang diterbangkan tadi pagi sekira pukul 06.00 WIB dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.