Suara.com - Kepergian penggawa Timnas Indonesia U-16, Alfin Lestaluhu tentu meninggalkan duka yang mendalam. Alfin meninggal dunia pada Kamis (31/10/2019) malam karena sakit yang dideritanya.
Tentu pecinta sepakbola Tanah Air merasa kehilangan. Apalagi, fullback kanan berusia 15 tahun tersebut cukup berjasa untuk sepakbola Indonesia.
Alfin berhasil membantu Timnas Indonesia U-16 lolos ke putaran final Piala Asia U-16 2020. Meski hanya berperan sebagai bek kanan, Alfin juga menyumbang satu gol di babak kualifikasi lalu.
Selain itu, jebolan SKO Ragunan itu juga merupakan bagian dari Timnas Indonesia U-15 di Piala AFF U-15 2018. Alfin sukses membawa Timnas Indonesia U-15 menyabet peringkat ketiga turnamen.
Baca Juga: Penghormatan untuk Alfin Lestaluhu, Timnas U-16 akan Tanding di Ambon
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti pun mengaku punya kenangan tersendiri bersama Alfin di turnamen tersebut.
Bima kagum dengan sosok Alfin yang dengan penuh keberanian kala itu mengajukan diri sebagai eksekutor penalti, dalam laga perebutan tempat ketiga kontra Vietnam.
Meski eksekusi penaltinya gagal, Bima mengapresiasi keberanian dan mentalitas Alfin.
"Saya ingat, ketika Piala AFF (U-15 2018) lalu pada saat perebutan tempat ketiga, yakni pada saat adu penalti menghadapi Vietnam, sebenarnya kami sudah menyiapkan pemain untuk eksekutor," buka Bima Sakti.
"Tapi, tiba-tiba dengan keberanian yang luar biasa Alfin datang kepada saya dan mengatakan ia ingin menendang," sambung legenda hidup Timnas Senior Indonesia tersebut.
Baca Juga: Kronologi Berpulangnya Alfin, Cetak Gol Indah hingga Jadi Korban Gempa
"Saya langsung jawab 'iya' pada saat itu. Jadilah dia penendang meskipun tidak gol. Tapi, pada saat itu saya langsung peluk dia dan mengatakan bukan masalah tidak gol, tapi keberaniannya untuk maju jadi penendang pertama yang saya salut. Keberanian dan mentalitasnya luar biasa," papar legenda hidup Timnas Senior Indonesia itu.
Bima menyebutkan, masih banyak kenangan bersama dengan Alfin yang tidak bisa ia lupakan. Oleh sebab itu, juru taktik berusia 43 tahun itu merasa sangat kehilangan dengan kepergian sang youngster.
"Tentu, masih banyak kenangan lagi dan saya benar-benar kehilangan sosoknya," pungkas Bima.