Suara.com - Persebaya Surabaya kini tengah cemas menanti sanksi yang bakal diberikan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI pasca ricuh di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, beberapa waktu lalu. Bukan tidak mungkin, sanksi berat bakal diberikan kepada Bajul Ijo --julukan Persebaya-- dari Komdis PSSI.
Sebagaimana diketahui, suporter Persebaya Surabaya melakukan aksi tidak terpuji pasca hasil kekalahan tim kesayangannya itu dari PSS Sleman dengan skor 2-3.
Kelompok suporter yang dikenal dengan sebutan Bonek itu masuk ke dalam lapangan dan merusak beberapa fasilitas yang ada di Stadion GBT. Bahkan, oknum suporter tersebut membakar beberapa fasilitas yang ada di sana.
Tentu, ini sangat disayangkan oleh sejumlah pihak. Apalagi, Stadion GBT merupakan salah satu kandidat venue untuk Piala Dunia U-20 pada tahun 2021 mendatang.
Baca Juga: Ditahan Imbang Persela, Bali United Tetap Kokoh di Puncak Klasemen Liga 1
"PSSI sangat menyesalkan insiden di GBT. Tentu akan menjadi catatan buat kami. Kami berharap ini tidak terulang, tidak hanya di Surabaya, tapi di seluruh stadion di Indonesia," kata Direktur Media PSSI, Gatot, Widakdo, Rabu (30/10/2019).
"Suporter harus dewasa, kalah atau menang itu biasa dalam kompetisi. Sama-sama menjunjung sportivitas agar industri sepak bola Indonesia terus berkembang," ia menambahkan.
Gatot memastikan bakal ada sanksi untuk Persebaya. Namun, ia belum bisa menjawab sanksi tersebut lantaran itu adalah kewenangan dari Komdis PSSI.
"Kalau sanksi itu biasa dari Komdis PSSI. Nanti match commissioner akan memberikan laporan, lalu ada sidang dari Komdis PSSI," ucapnya.
Buntut dari kericuhan tersebut, kini Persebaya tidak bisa gunakan Stadion GBT karena rusaknya beberapa fasilitas. Terdekat, Bajul Ijo akan menjamu PSM Makassar, di Stadion Batakan, Kalimantan, Sabtu (2/11/2019).
Baca Juga: Undian Perempat Final Piala Liga Inggris, MU Hadapi Klub Divisi Tiga