Suara.com - Rumor kurang sedap sedang muncul dalam bursa pemilihan Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2019-2023. Kabarnya, suara voter bisa dibeli per satunya seharga Rp 300 juta rupiah.
Kabar tersebut disampaikan oleh salah satu calon Ketum PSSI, Vijaya Fitriyasa, dalam acara Mata Najwa edisi PSSI Bisa Apa Jilid V pada Rabu (30/10/2019) malam WIB.
"Saya harus akui, iming-iming uang itu ada. Malah saya sudah dikasih tawaran kalau pihak sana Rp 300 juta, kalau saya berani berapa. Saya bilang enggak mau," kata Vijaya Fitriyasa.
La Nyalla Mattalaiti pun yang juga salah satu calon Ketum PSSI tidak membantah kabar tersebut. Ia mengaku apa yang dijabarkan oleh Vijaya Fitriyasa sebagai hal biasa.
Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Kualifikasi Piala Asia
"Iya (bukan hal baru), biasa itu," tegas La Nyalla.
Namun, tidak semua tamu yang hadir di acara tersebut percaya dengan gosip itu. Esti Puji Lestari sebagai calon Exco dan Wakil Ketum PSSI mengaku tidak pernah mendapat sogokan Rp 300 juta.
"Tidak pernah. Ya tidak terbukti. Saya pribadi voter, tapi tidak pernah mendapat itu. Mungkin tidak ada yang berani menawarkan saya tidak tahu," terang Esti.
PSSI sendiri akan menggelar pemilihan Ketum, Wakil Ketum, dan Exco PSSI pada 2 November 2019. Ada 11 kandidat yang akan memperebutkan kursi nomor 1 di PSSI.
Ke-11 kandidat itu adalah Arif Putra Wicaksono, Afen Hinelo, Benny Erwin, Bernhard Limbong, Fary Djemi Francis, La Nyalla Mattalitti, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman El hakim, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Oktavianus.
Baca Juga: Indra Sjafri Sebut Timnas Indonesia U-22 Catat Kemajuan