Suara.com - Juventus mengarungi awal musim Serie A Italia 2019/2020 dengan baik. Skuat Bianconeri belum terkalahkan dengan catatan tujuh kemenangan dan dua kali imbang.
Juventus juga memiliki catatan kebobolan paling sedikit bersama Lazio dan Verona, yakni baru kemasukan delapan gol. Namun, performa itu masih dianggap belum memuaskan.
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, mengkritisi minimnya produktivitas gol anak asuhnya. Juventus baru mengemas 16 gol dari sembilan pertandingan.
Jumlah itu paling sedikit di antaranya tiga tim lainnya yang menghuni empat besar. Inter Milan (22 gol), Atalanta (28 gol), dan Napoli (18 gol).
Baca Juga: Bima Sakti Dukung Kompetisi Penghasil Pemain Timnas Muda Terus Bergulir
Maurizio Sarri sadar betul kekurangan Cristiano Ronaldo dan kolega. Ia telah menyiapkan latihan khusus agar para pemain Juventus lebih haus gol di depan gawang lawan.
"Kami memiliki rata-rata tembakan yang sangat rendah. Tidak hanya gol, tetapi juga shoot on goal. Dalam pandangan saya, ini lebih merupakan masalah mental daripada hal lainnya," ujar Maurizio Sarri, dikutip dari Football Italia.
"Saya menyatakan ketakutan saya kepada para pemain tentang hal itu dan kami akan mencoba menyiapkan beberapa latihan untuk membantu. Tetapi kami juga harus lebih bertekad di depan gawang," lanjutnya.
"Kami masih pertahanan terbaik di Serie A. Liga ini telah berubah, tujuan rata-rata semua tim telah naik dan secara umum itu adalah turnamen yang lebih produktif. Selain itu, akhir-akhir ini kami kebobolan hanya dari penalti, jadi kami perlu mengawasi situasi itu," tuturnya menutup.
Di laga terdekat, Juventus akan menghadapi Genoa dalam lanjutan Serie A Italia 2019/2029, Kamis (31/10/2019). Menarik untuk dinantikan apakah Paulo Dybala dan kolega bisa lebih haus gol pada pertandingan nanti.
Baca Juga: Duh, Egy Maulana dan Hanif Sjahbandi Cedera Saat Latihan Timnas U-22