Suara.com - Performa Persija Jakarta pada Liga 1 2019 ini bisa dibilang amburadul. Sebagai juara bertahan kompetisi musim lalu, Persija tampil tidak seperti tim yang habis juara.
Malahan, Macan Kemayoran --julukan Persija-- saat ini harus berjuang keluar dari zona degradasi. Baru mengumpulkan 20 poin dari 20 laga, Persija berada pada posisi 16.
Mantan pemain Persija Jakarta, Vennard Hutabarat mencoba mengungkap apa yang jadi penyebab amburadulnya performa Persija. Menurutnya, Pasukan Ibu Kota sudah salah membuat keputusan dari awal musim Liga 1 2019.
Baca Juga: Pelatih China Akui Keunggulan Timnas Indonesia U-19
Pria yang juga pernah memperkuat Timnas Futsal Indonesia ini menyebut masalah yang dihadapi oleh Persija berasal dari non teknis. Seperti kehilangan sejumlah elemen penting yang membantu Persija mendapatkan gelar juara.
"Kalau Persija ini saya lihat faktor non teknis ya. Setelah juara mereka malah membuka seleksi terbuka, sekelas Persija harusnya membeli pemain secara langsung. Pemain yang akan dibeli juga harus sesuai karakter tim dan kemauan pelatih," kata Vennard kepada Suara.com di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
"Baru juara liga mereka ditinggal oleh (Pelatih Stefano Cugurra) Teco, ditinggal sama Jaimerson yang pindah dan beberan pemain lainnya. Nah, terus mereka datangkan pelatih baru (Ivan) Kolev," ia menambahkan.
"Kolev langsung dihadapkan dengan even Piala AFC, Piala Presiden, Piala Indonesia. Dengan tiga even yang Persija hadapi itu, tentu perlu skuat pelapis yang sepadan. Nah, Persija tidak punya," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Veve ini menuturkan pergantian pelatih di Persija bukanlah solusi. Veve yang juga seorang komentator sepak bola ini menyebutkan Persija sudah salah langkah di awal, sehingga siapapun yang menukangi Persija bukanlah solusi.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Taklukkan China 3-1, Fakhri: Jadi Obat Pelipur Lara
"Ganti pelatih itu bukan solusi, pelatih baru itu di kompetisi, kan butuh adaptasi, pemain bukan pilihan dia. Artinya melanjutkan yang sudah ada, perlu chemistry lagi."
"Memang sudah salah dari awal. Siapapun pelatih yang ada di Persija sekarang misal kalah 2-3 laga lagi lalu dipecat tidak akan bisa bantu persija naik lagi."
"Masalah di internal dari awal itu yang harus disalahkan. Kenapa terjadi ini, itu. Persija harusnya melindungi (pemain), bukan melepas. Teco ketika bawa Persija lalu minta naikan gaji itu wajar. Pemain juga gitu, wajar karena bawa juara," pungkasnya.