Suara.com - Persebaya Surabaya terancam tak bisa menggunakan Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai kandang selama semusim. Ini dikarenakan stadion berkapasitas 50 ribu penonton itu akan direnovasi Pemerintah Kota Surabaya, termasuk penggantian rumput lapangan secara total.
GBT akan direnovasi demi memenuhi standar FIFA dalam bidding venue Piala Dunia U-20 2021, sebagaimana Indonesia memang mencalonkan diri sebagai tuan rumah ajang sepakbola kelompok umur paling elite sejagat tersebut.
Hal ini dikonfirmasil langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi.
"Sebelumnya kan PSSI menemui Ibu Wali Kota (Surabaya, Tri Rismaharini) untuk membahas soal kesiapan Surabaya menjadi salah satu venue FIFA World Cup U-20. Jadi, ini (GBT) kami renovasi mulai dari kursi, lapangan, lampu, kamar ganti pemain, toilet dan pintu-pintu Stadion. Pasti memakan waktu lama, khususnya bagian rumput lapangan," tutur Eri.
Baca Juga: Jelang Hadapi Persib Bandung di Bali, Wolfgang Pikal: Persebaya Diuntungkan
Renovasi yang dilakukan Pemkot Kota Surabaya ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada akhir tahun ini.
"Yang paling penting, ada pergantian rumput secara total untuk lapangan pertandingan. Ini mulai bulan Januari 2020, karena kan Insya Allah kalau ini digedoknya (disetujui oleh DPRD Surabaya) pada November (2019), berarti kan sudah lelang di Desember," ujar Eri.
"Jadi nanti mulai Januari (2020), seluruh lapangan dari mulai GBT sampai venue penunjang itu akan diperbaiki lagi," imbuhnya.
Eri menjelaskan, renovasi lapangan akan memakan waktu yang cukup lama.
"Setelah rumput baru dipasang, tidak bisa langsung bisa dipakai. Tetap ada proses penyiraman siang dan sore, dan itu memakan waktu 10 bulan lamanya," ungkapnya.
Baca Juga: Persib vs Persebaya, Omid Nazari Bidik Poin Penuh
Selain rumput lapangan, kursi, toilet, kamar ganti, dan pintu-pintu stadion, lampu stadion di GBT juga menjadi perhatian pemkot untuk direnovasi.
"Untuk GBT, yang paling utama juga adalah lampu. Yang awalnya 1.400 lux dinaikkan menjadi 2.400 lux, jadi sudah standar Internasional. Kalau scoring board sudah ada," tandasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa