Mancini resmi mengundurkan diri dari Inter Milan pada 2008 silam. Satu tahun berselang, Ia ditunjuk menjadi pelatih Manchester City.
Empat tahun menukangi The Citizen, Mancini punya reputasi lumayan. Ia memberikan dua gelar juara, yakni Liga Primer Inggris pada musim 2011/12 dan Piala Super musim 2012/13.
Sempat disebut suka menghamburkan uang untuk membeli pemain seperti David Silva, Yaya Toure dan Aleksander Kolarov, namun hasilnya cukup lumayan. The Citizen mampu bertahan di empat besar Liga Primer Inggris 2010/2011.
Selain itu ia juga mendatangkan Sergio Aguero dan Samir Nasri pada musim berikutnya. Manchester City pun mampu menjaga rekor kemenangan 12 kali beruntun dari 14 pertandingan. The Citizen sukses mengoleksi 48 gol dan hanya kebobolan 13 kali.
Baca Juga: Roberto Mancini Tampik Lini Depan Italia Bermasalah
Ia bahkan sempat dinobatkan sebagai manajer terbaik bulanan pada ajang Liga Primer Inggris pada Oktober 2011.
3. Tidak moncer saat membela Timnas Italia
Mancini disebut cukup sukses saat menjadi pemain profesional. Bersama Lazio, ia memenangi gelar Scudetto dua kali satu titel Piala Winner UEFA (saat ini sudah ditiadakan) dan tambahan dua titel Coppa Italia.
Sedangkan saat membel Samprodia, Mancini juga menyumbangkan gelar Coppa Italia empat kali, satu juara Piala Winners UEFA.
Namun begitu, performanya di Timnas Italia tak begitu bagus. Mancini hanya melakoni 36 caps bersama Italia dengan mengoleksi empat gol. Karier internasionalnya berakhir setelah dianggap berselisih dengan pelatih Italia saat itu, Arrigo Sacchi. Sebab tak ada kepastian baginya untuk masuk ke dalam tim inti dalam ajang Piala Dunia 1994.
Baca Juga: Resmi! Roberto Mancini Latih Timnas Italia