Suara.com - Terpuruknya AC Milan turut mengundang perhatian Silvio Berlusconi. Sebagai mantan presiden klub, ia turut prihatin dan menyayangkan kondisi Rossoneri sekarang, mengingat dulunya adalah raja Eropa.
AC Milan memang tengah dalam periode buruk pada beberapa tahun terakhir. Puncaknya adalah pemecatan Marco Giampaolo yang baru menukangi selama 111 hari.
Pemecatan tersebut didasari hasil buruk yang didapat AC Milan di awal musim Serie A Italia 2019/2020. Dari tujuh laga yang sudah dilewati, Krzysztof Piatek cs hanya meraih tiga kemenangan dan sisanya berakhir kalah, sehingga terdampar di posisi ke-13 klasemen sementara.
Apabila ditotal, AC Milan sudah berganti pelatih sebanyak delapan kali hanya dalam kurun lima tahun terakhir. Tentu, ini merupakan kondisi yang sangat tidak ideal bagi sebuah tim.
Baca Juga: Lakoni Debut Latih AC Milan, Pioli Disambut Timpukan Bola
Selain dari jajaran kepelatihan, manajemen AC Milan juga bisa dibilang kacau. Sejak Berlusconi melepas saham 99,93 persen pada 2017, juara tujuh kali Liga Champions itu sudah berpindah tangan sebanyak dua kali.
Menanggapi situasi ini, Berlusconi mengklaim bahwa hanya dirinyalah yang bisa mengembalikan kejayaan AC Milan. Tapi ia sedikit meminta waktu untuk meraih semuanya itu kembali.
''Bagaimana cara Milan untuk kembali berjaya seperti masa lalu? Mudah! Tetapi di waktu yang sama sulit diwujudkan: berikan klub ke Silvio Berlusconi,'' tegas Berlusconi, seperti dikutip dari Goal International.
Sebagai informasi, AC Milan memang berada di fase emas di bawah kepemimpinan Berlusconi. Sejak menguasai Rossoneri pada 1986 hingga 2017, ia sukses membawa AC Milan meraih delapan titel juara Serie A dan lima Liga Champions.
Baca Juga: Marco Giampaoli Bukan Gagal, tapi Pemain AC Milan yang Payah