Suara.com - Striker Timnas Prancis, Olivier Giroud, membantah bahwa dirinya betah hanya menjadi penghangat bangku cadangan Chelsea. Ia juga merasa kesal, tetapi tetap menghormati keputusan pelatih.
Giroud adalah striker utama Timnas Prancis. Baru-baru ini, ia mencetak gol tunggal kemenangan Le Blues saat Islandia dalam lanjutan Grup H kualifikasi Piala Eropa 2020, di Laugardalsvollur, Jumat (11/10/2019).
Namun, nasibnya di tim nasional tidak sejalan dengan kariernya di klub. Giroud tak kunjung menjadi pemain andalan di lini depan Chelsea sejak bergabung pada Januari 2018.
Pada musim 2019/2020, Giroud baru tampil dalam tiga pertandingan di Liga Primer Inggris. Frank Lampard selaku manajer Chelsea lebih senang memasang striker muda, Tammy Abraham.
Baca Juga: Kalah Melulu, Manchester United Ingin Contek Liverpool Dalam Hal Ini
Situasi tersebut tentu membuat Giroud tidak bahagia di Stamford Bridge. Hanya saja, ia tetap menghormati kebijakan pelatih dan menanti kesempatan yang datang.
"Saya tidak terima sebagai cadangan. Anda tidak harus fatalistis dalam situasi tertentu. Saya selalu menghormati dan rendah hati. Kalau tidak setuju dengan pelatih, saya enggan mengkritik," kata Giroud, dikutip dari Sportskeeda.
"Tetapi dalam diri saya, saya tidak bisa menerimanya karena saya tahu apa yang saya hargai di lapangan. Tahun lalu, ketika saya merasa layak bermain, saya meminta penjelasan kepada pelatih (Sarri)," lanjutnya.
Giroud baru mencetak 19 gol dari 68 pertandingan bersama Chelsea di seluruh kompetisi. Namun, ia sukses membantu The Blues memenangi Piala AF 2017/2018 dan Liga Europa 2018/2019.
Baca Juga: Manchester United Kalah dari Klub-klub Asia di Deretan 50 Klub Top Dunia