Suara.com - Awan kelam belum juga berhenti menaungi Manchester United. Tren buruk The Red Devils --julukan Man United-- di Liga Inggris 2019/2020 terus berlanjut, dengan yang teranyar tumbang di tangan Newcastle United.
Bertandang ke St. James' Park dalam laga pekan kedelapan, Minggu (6/10/2019) malam WIB, Man United menyerah dengan skor 0-1.
Man United kini telah menelan tiga kekalahan di Liga Inggris musim ini dari delapan matchweek yang telah berjalan.
Raihan poin mereka pun belum sampai dua digit, sebagaimana Marcus Rashford dan kolega baru mengoleksi sembilan poin.
Baca Juga: Ini Empat Fakta Menarik Usai Manchester United Dibungkam Newcastle
Man United pun kini 'mantap' di papan tengah klasemen sementara dengan bercokol di peringkat ke-12, tertinggal 15 poin dari Liverpool yang ada di puncak, serta terpaut lima poin dari zona top four.
Yang lebih memalukan lagi, Man United kini hanya berjarak dua poin saja dari zona degradasi! Everton saat ini menghuni peringkat ke-18 klasemen dengan mengoleksi tujuh poin.
Tak ayal, posisi Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer Man United pun kian under pressure dengan hasil minor teranyar ini.
Bagaimana tidak, Man United asuhan Solskjaer resmi mencatatkan start terburuk klub di kompetisi top-flight Inggris dalam 30 tahun terakhir!
Tak hanya itu, Solskjaer juga telah gagal membawa Man United memenangi laga tandang sejak Maret 2019 lalu di semua kompetisi.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Usai Barcelona Melibas Sevilla di Camp Nou
Pelatih berusia 46 tahun itu juga kini menjadi pelatih Man United dengan presentase kemenangan terendah pasca rezim Sir Alex Ferguson, lebih buruk dari Jose Mourinho, Louis van Gaal, bahkan David Moyes.
Solskjaer yang notabene merupakan legenda hidup Man United, saat ini dibanjiri kritikan dari banyak pihak, bahkan dari fans The Red Devils sendiri yang sebelumnya begitu 'mendewakannya'.
Kritikan bahkan juga datang dari Robin van Persie yang notabene juga merupakan legenda Man United.
Van Persie menyebut Solskjaer seperti tidak becus dalam menukangi The Red Devils, dan mulai meragukan kapabilitas pelatih berpaspor Norwegia itu.
"Saya mengerti bahwa dia (Solskjaer) adalah manajer Man United di era yang sulit, dan saya rasa dia mungkin sudah memilih beberapa kata-kata yang salah saat ini," buka Van Persie kepada BT Sport Football.
"Saya tidak bisa memahami apa yang dia maksud dengan 'menjernihkan pikiran pemain'. Karena sebagai pemain, Anda merasa bahwa pikiran Anda baik-baik saja," sambung pria berusia 36 tahun yang sukses membawa Man United juara Premier League musim 2012/2013 tersebut.
"Meskipun dia bisa melihat bahwa para pemainnya saat ini memiliki kepercayaan diri yang rendah, namun sudah menjadi tugasnya untuk memperbaiki itu semua dan membuat kepercayaan diri mereka tumbuh lagi," sambung eks kapten Arsenal dan Timnas Belanda yang kini telah gantung sepatu dan aktif sebagai pandit itu.
Melihat performa Man United yang terus menukik seiring berjalannya waktu, Van Persie pun tak yakin jika Solskjaer memang sosok yang tepat untuk menukangi tim saat ini.
"Sebagai seorang manajer, Anda harus bisa menaikkan kepercayaan diri tim Anda ketika mereka tidak percaya diri. Ketika mereka terlalu percaya diri, tugasnya adalah mengendalikan kepercayaan diri itu agar tidak berlebih. Sesimpel itu," celoteh van Persie.
"Untuk saat ini, berdasarkan apa yang saya lihat dari pertandingan lawan Newcastle, saya tidak yakin dia tahu cara yang tepat untuk menangani tim ini. Dia seperti kebingungan. Dia pasti merasa jika apa saja yang dia lakukan pasti gagal, semuanya buntu," tandasnya.