Suara.com - Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mencalonkan diri sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2019-2023. Andre memutuskan untuk mencalonkan diri karena merasa terpanggil untuk ambil bagian dalam membenahi sepak bola Tanah Air.
Andre datang ke Sekretariat Komite Pemilihan PSSI di Gedung FX Sudirman, Jakarta, untuk menyerahkan dokumen serta syarat-syarat yang diperlukan sebagai calon anggota Exco PSSI, Kamis (3/10/2019). Andre datang jelang penutupan pendaftaran calon ketua, wakil ketua, serta anggota Exco PSSI. Penutupan pendaftaran itu sendiri berakhir hari ini, pukul 23.59 WIB.
Selama ini Adre memang dikenal sebagai politikus. Tapi ternyata Andre memiliki pengalaman di jagad sepak bola. Andre ternyata memegang jabatan penasihat klub Semen Padang FC sejak tahun 2010.
Baca Juga: La Nyalla dan Mantan Ketum PSSI di Roda Pemerintahan Indonesia
Lelaki kelahiran Padang itu juga merupakan anggota Komite Tetap Teknik dan Pengembangan PSSI periode saat ini. Andre juga mengaku pernah menjadi pengurus PSSI di era La Nyalla.
"Hari ini terakhir pendaftaran untuk menjadi Exco. Saya sudah daftar dan lengkapi seluruh administasi tinggal pemilihan saja," kata Andre ditemui di sekretariat Komite Pemilihan PSSI, Gedung Fx, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Maju sebagai Exco, Andre mengaku fokus memerangi mafia bola. Menurutnya, mafia bola yang menjamur menghambat perkembangan sepak bola Indonesia.
"Saya maju ke Exco PSSI dengan harapan, pertama kita harus mampu adakan perubahan yang mendasar dalam rangka memerangi mafia (bola). Kita semua tahu anak-anak muda tim (nasional) junior kita bisa berbicara di tingkat Asia, tapi anehnya saat masuk di level senior kita tidak jadi berkualitas ini disebabkan oleh mafia," ia menjelaskan.
Salah satu jabatan yang diincar Andre adalah Ketua Komite Wasit. Dengan jabatan tersebut, ia akan memiliki wewenang untuk mengontrol serta memilih wasit-wasit berkualitas untuk memimpin sebuah pertandingan.
Baca Juga: Jika Terpilih Sebagai Ketum PSSI, Ini Salah Satu Program Arif dan Doni
"Jika terpilih di Exco PSSI saya mencoba untuk memilih jadi ketua Komite Wasit, itu salah satu unsur untuk kompetisi bisa berjalan dengan baik dan bebas dari mafia. Saya akan pastikan wasit terlatih dan punya kualitas, serta kesejahteraan terjamim agar tidak gampang tergoda," tambahnya.
"Selain itu pastikan juga ada pengawasan dengan wasit kita. Karena memang tidak gampang diganggu oleh mafia sepak bola," ungkapnya.
Terakhir, ia berharap PSSI bisa dipimpin oleh orang-orang baru. Tentu dengan orang-orang yang memiliki keinginan membuat sepak bola Indonesia maju.
"Harapannya tentu agar kompetisi muda seperti U-14 atau U-16 bisa diresmikan jadi kompetisi resmi dan bisa berjalan berjenjang sampai ke senior. Sehingga timnas berkualitas dan prestasi sesuai harapan masyarakat."
"Jangan pilih orang-orang yang terindikasi rezim yang berbau mafia sepak bola. Saatnya PSSI dipimpin orang baru, saatnya dipimpin energi baru, perangi dan lawan mafia sepak bola," pungkasnya.