Suara.com - Striker senior Chelsea, Olivier Giroud, kalah bersaing dengan Tammy Abraham di lini depan The Blues. Alih-alih kesal, ia memilih sabar dengan situasinya saat ini.
Giroud tidak menjadi pilihan utama Chelsea di awal musim 2019/2020. Sejauh ini, ia baru turun sebanyak lima pertandingan, tetapi baru sekali turun sebagai starter.
Frank Lampard selaku manajer Chelsea lebih senang menurunkan striker muda Tammy Abraham. Keputusan Lampard dibayar dengan baik oleh striker 22 tahun itu dengan torehan delapan gol.
Giroud sadar kondisinya sedang tidak bagus di Chelsea. Namun, ia sadar bahwa Tammy sedang bagus-bagusnya. Giroud bersedia bersabar untuk menanti kesempatan.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Liga Europa Nanti Malam, Manchester United Away ke Belanda
"Saya baik-baik saja. Saya sedang mengalami masa-masa sulit. Sekarang bukan situasi yang ideal. Pada saat ini, Tammy sedang on fire," kata Giroud, dikutip dari Metro.
"Dengar, sulit menjatuhkan striker ketika dia sukses. Saya sabar. Saya bekerja dalam pelatihan. Anda harus menjaga pikiran dengan baik. Kami memiliki banyak pertandingan untuk dimainkan." imbuhnya.
Lebih lanjut, Giroud menikmati kompetisi dengan Tammy untuk berebut posisi utama di lini depan Chelsea. Ia merasa kondisi ini bagus untuk kebaikan tim.
"Pelatih lebih suka memulai Tammy. Itu bagus untuk tim. Itu membuat kami ingin terus bekerja dan mengguncang kompetisi," tegas mantan bomber Arsenal tersebut.
Pada musim 2018/2019, Giroud juga berperan sebagai striker pelapis Chelsea. Meski demikian, ia selalu memberikan performa terbaik ketika mendapat kesempatan. Tebukti, musim lalu ia sanggup mengemas 13 gol dan 10 assist dari 45 laga.
Baca Juga: Jelang Hadapi AZ Alkmaar, Ini Hal yang Perlu Diwaspadai Manchester United